Berita
Rezim Saudi Cs Bombardir Yaman dengan Ribuan Bom Kluster
Pejabat PBB mengungkapkan, rezim monarki Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) sebagai anggota kunci dari pasukan koalisi yang mengagresi Yaman, telah membombardir wilayah Hudaydah dengan bom kluster yang dilarang digunakan berdasarkan konvensi Jenewa.
Kepala Misi PBB untuk Mendukung Perjanjian Hudaydah di Yaman, Let. Jend. Abhijit Guha, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (1/9) bahwa dirinya prihatin atas serangan udara Saudi-UEA yang berulang kali di wilayah al-Arj antara 16 hingga 23 Agustus 16 lalu, sebagaimana dilaporkan situs Yaman, al-Mahrah Post.
Guha mencatat bahwa pertempuran sengit pecah di sekitar kota Hudaydah pada 27 Agustus lalu, selain “laporan atas penggunaan senjata kluster dalam salah satu di antara serangkaian serangan udara itu” merupakan dua di antaranya yang mendapat “perhatian khusus”.
Pejabat senior PBB itu lantas menyeru para pihak yang terlibat dalam perang Yaman untuk “menahan diri dari tindakan apapun yang dapat merusak diterapkannya perjanjian Hudaydah”.
Guha lebih jauh menyuarakan peringatan kepada seluruh pihak di Yaman agar “menahan diri dari tindakan apapun yang membahayakan kehidupan warga sipil di provinsi Hudaydah”.
Kembali ke tanggal 23 Agustus lalu, seorang petinggi gerakan Ansarullah mengatakan bahwa koalisi militer pimpinan rezim Saudi telah menggunakan bom kluster di wilayah pertanian al-Arj, distrik Bajil.
Kementerian Hak Asasi Yaman, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh pejabat agensi berita SABA pada 10 Juni lalu, memperingatkan bahwa senjata kluster mengakibatkan bahaya yang serius bagi kehidupan warga sipil, khususnya kaum perempuan dan anak-anak, jika mereka berada dekat dengannya.
Pernyataan itu menambahkan bahwa aliansi pimpinan rezim Saudi telah menggunakan ribuan bom kluster di area pemukiman penduduk yang mengakibatkan banyak warga sipil yang tewas atau cedera. Sementara bom-bom kluster yang tidak meledak juga sangat berisiko bagi kehidupan warga di wilayah yang menjadi targetnya.
Sebagai catatan, koalisi militer pimpinan rezim monarki Saudi melakukan agresi brutal terhadap Yaman sejak 2015 lalu dengan dukungan penuh Amerika Serikat, NATO, dan rezim kolonial zionis. Agresi yang telah memakan korban jutaan rakyat Yaman itu mulai dilancarkan justru sejak PBB memberi lampu hijau dengan mengeluarkan resolusi Dewan Keamanan PBB no. 2216 tahun 2015.