14 Manusia Suci
Orasi Imam Husain di Mekah
Imam Husain as bertolak menuju Kufah. Lalu beliau as singgah di kota suci Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Sebelumnya, beliau as juga sempat menziarahi makam datuknya, Nabiyul karim, Muhammad saw.
Sehari sebelum meninggalkan Mekah menuju Kufah, Imam Husain as tegak berdiri di tempatnya dan berorasi.
“Segala puji bagi Allah! Apa saja yang Dia inginkan, pastilah akan terjadi; tak ada seorang pun yang sanggup berupaya kecuali atas pertolongan-Nya, dan semoga shalawat dan salam Allah senantiasa terlimpahkan kepada Nabi suci saw. Kematian bagi anak Adam seperti kalung yang terikat erat di leher seorang anak perempuan, dan aku ingin menemui nenek moyangku seperti Yaqub ingin menemui anaknya (Yusuf).”
“Dan Allah menentukan bagiku, tanah di mana akan menjadi tempat kesyahidanku dan di mana tubuhku digeletakkan. Aku harus berusaha sampai di tanah itu. Seakan-akan kini aku dapat melihat tanah Karabala di Nawawis, serigala-sergala liar memotong-motong bagian tubuhku dan memisah-misahkannya serta memenuhi perut mereka yang kelaparan! Dan tak mungkin manusia bisa lepas dari apa yang telah diitakdirkan Allah! Apa yang telah diputuskan Tuhan, kami para Ahlul Bait Nabi suci saw akan sangat menyukainya.”
“Ketika menghadapi bencana ini, ujian yang besar dari Tuhan ini, aku amat bersabar, dan pahala bagi orang yang sabar ada di tangan Tuhan. Siapa saja yang mempertalikan dirinya dengan Nabi suci saw, tidak akan pernah terpisah darinya, akan bersamanya di surga. Mata Nabi Islam nan agung yang diberkahi akan penuh cahaya, tatkala melihat diri mereka berada di dekatnya, dan ini merupakan janji Tuhan yang tak pernah tak ditepati. Siapa saja yang siap mengorbankan jiwanya di jalan kami dan berniat hanya demi memperoleh keridoan Allah, maka bisa bergabung denganku dalam perjalanan ini, yang aku akan mulai esok pagi, jika Allah kehendaki.”
Sumber: Ali Nazari Munfarid, Karbala: Kisah Kesyahidan Cucu Nabi Saw, al-Husain as