Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Ukhuwah Islamiyah di Mata Para Tokoh Muslim Dunia

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran: 103)

Hari ini persatuan di kalangan Muslim jauh lebih panting daripada di masa sebelumnya. Dunia Islam sedang menghadapi pelbagai masalah, kekacauan, penindasan, kezaliman, dan sebagainya. Secara umum, umat lslam di segala penjuru dunia sedang mengalami beragam tribulasi. Adalah tugas Muslim di seluruh dunia untuk menaruh perhatian serius atas masalah saudara Muslimnya yang lain. Keharusan ini jelas maktub dalam al-Quran dan sabda Nabi-Nya.

Mengapa dunia Islam mengalami penderitaan seperti itu? Jawabnya, jelas, akibat virus perpecahan. Ukhuwah Islamiyah merupakan konsep paling utama dalam Islam yang diyakini sebagai fundamental yang menjadi dasar bagi seluruh prinsip falsafah kemasyarakatan Islam dan pandangan hidupnya.

Pandangan Para Tokoh Muslim Dunia

Ukhuwah merupakan metode ideal yang diarahkan al-Quran nan mulia kepada manusia. Para Imam yang dirahmati juga mengajak umat Islam menuju persatuan. Pada prinsipnya, seruan kepada Islam juga seruan pada persatuan; seruan yang menyeru umat Islam untuk berhimpun di bawah panji Islam. Sebagaimana kita ketahui, mereka (musuh-musuh Islam) berupaya menghalangi terwujudnya cita-cita ini. Terutama sepanjang abad belakangan, mereka berusaha sekuat tenaga untuk menyebarkan fitnah dan api permusuhan.

Sebab, mereka benar-benar mengetahui dan menyadari bahwa sekiranya umat Islam sedunia bersatu sehingga saling berbagi rasa dan bahu-membahu, tak satu kekuasaan pun yang dapat menghadapi dan menguasainya. Maka, hanya tinggal satu pilihan yang tersisa bagi mereka untuk menggagalkan cita persatuan ini, yaitu menyemai benih-benih perpecahan di kalangan muslimin dunia ini—Ayatullah al-Uzhma Nuri Hamadani

Saya hendak menceritakan sejumlah pertemuan dalam Dar-al-Taqrib, di mana orang Mesir duduk bersebelahan dengan orang Iran, Libanon, Irak, Pakistan, dan lain-lain. Para pengikut Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali tampak duduk bersebelahan dengan pengikut lmamiyah dan Zaidiah di sebuah meja bulat dengan suara penuh ilmu, warak, dan fakih, di samping semangat ukhuwah, persaudaraan, kasih, dan dedikasi terhadap ilmu agama dan tasawuf sebagai jalan kesucian—Shaikh Mahmud Shaltut (Mantan Rektor Universitas al-Azhar)

Tak ada perbedaan Sunnah dan Syiah, namun kolonialis penjajah sajalah yang telah berusaha mewujudkan perpecahan dengan menimbulkan permusuhan di antara umat Islam agar mereka bebas bertindak—Fatwa dari Shaikh Ahmad Kaftaro (Mufti Besar Suriah)

Marilah kita bekerja bersama-sama untuk Islam dan marilah kita lupakan segala-galanya kecuali perjuangan kita demi kebesaran Islam. Sudah tiba masanya umat Islam memahami dan menyelesaikan masalah perpecahan di antara Sunnah dan Syiah—Syahid Navab Safavi (ulama besar Iran)

Saya tidak takut sebagaimana telah saya katakan, di sana ada Syiah dengan pendapat mereka sendiri dan Ahlu Sunnah dengan pendapat mereka sendiri. Ahlu Sunnah ada perselisihan sesama mereka, Syiah juga ada. Apa yang kita selisihkan tidak menjadi halangan, namun yang paling penting adalah persatuan harus ditetapkan beserta kaidah-kaidah yang besar dan kekal dengan dasar-dasar persamaan tujuan—Syaikh Mohammad Ghazali (ulama besar Mesir)

Imam Ali Khamenei, Akar Keimanan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *