Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Kewajiban Manusia Terhadap Dirinya Sendiri

Apapun metode yang digunakan manusia dalam kehidupannya, apapun jalan yang ditempuhnya, sesungguhnya ia hanya mencari kebahagiaannya sendiri. Sebab, pengetahuan tentang kebahagiaan sesuatu bersumber dari pengetahuan tentang sesuatu itu sendiri. Maka, tugas esensial manusia adalah mengenal dirinya sendiri agar dapat mengenali, apa yang merupakan kebahagiaannya. Dengan demikian, ia bisa menggunakan pelbagai sarana yang ada untuk memenuhi aneka kebutuhannya dan menghindari hilangnya hidup yang sangat berharga.

Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengenal dirinya, pasti mengenal Tuhannya.” Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as berkata, “Barangsiapa mengenal dirinya sendiri, sungguh telah mencapai tataran pengetahuan spiritual tertinggi.”

Setelah sampai pada pengetahuan tentang diri sendiri, manusia akab menyadari bahwa tugasnya yang terbesar adalah menghormati kemanusiaan esensialnya. Ia tidak boleh menghancurkan esensi cemerlang ini, alias mesti berupaya mempertahankan kesehatan lahiriah dan batiniahnya agar dapat mencapai kehidupan abadi penuh nikmat. Amirul Mukminin as berkata, jika seseorang menghormati dirinya sendiri, niscaya pelbagai godaan hawa nafsu akan tampak kecil dan ringan. Wujud kita terdiri atas dua unsur; tubuh dan jiwa. Kita wajib menjaga organ-organnya agar tetap sehat dan kuat. Agama suci Islam telah memberikan perintah terperinci yang perlu demi menjaga kesehatan fisik dan jiwa.

Kesehatan Fisik

Agama Islam memperhatikan masalah kesehatan fisik melalui serangkaian aturan. Seperti larangan memakan darah, bangkai, daging binatang tertentu atau makanan beracun; dus, larangan mengonsumsi minuman mengandung alkohol atau air kotor. Larangan bersikap rakus dan melukai diri sendiri serta pelbagai larangan lainnya yang terlalu banyak untuk disebutkan di sini.

Kebersihan merupakan salah satu aspek paling penting. Oleh sebab itu, agama Islam sangat memperhatikan prinsip ini lebih dari yang dilakukan agama mana pun dan kebersihan tidak mendapatkan pujian yang lebih tinggi dari ini.

Ada banyak perintah mandi yang sampai kepada kita dari ulama-ulama besar. Imam Musa Kazhim as berkata, “Mandi setiap hari membuat badan seseorang tegap dan kuat.” Amirul Mukminin as berkata, “Alangkah bagus dan bermanfaat kamar mandi yang menghilangkan kotoran-kotoran manusia.”

Baca pembahasan sebelumnya Kewajiban Manusia Terhadap Allah Swt

Selain mengemukakan perintah-perintah umum tentang kebersihan, Islam juga memuji perilaku higienis tertentu, semisal memotong kuku, mencukur rambut kepala juga tubuh yang terlalu panjang, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, menyisir rambut, dan lain-lain. Tambahan lagi, Islam telah menetapkan bahwa segala amal ibadah harus senantiasa disertai kebersihan. Misalnya, tubuh dan pakaian harus bersih dari kotoran, setiap kali salat diharuskan berwudhu atau bersuci.

Surah al-Muddassir dalam al-Quran termasuk salah satu surah suci yang diturunkan pertama kali pada Rasulullah saw di awal misi risalahnya. Dalam ayat dari surah itu, Allah Swt memerintahkan agar pakaian tetap dijaga bersih.

Kesehatan Jiwa

Kesehatan jiwa manusia dapat diraih dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui belajar ilmu yang bermanfaat. Manusia memahami nilai-nilai, sifat-sifat baik, dan nilai pentingnya bagi individu dan masyarakat melalui kesadaran karunia Tuhan. Oleh sebab itu, tak seorang pun dalam masyarakat manusia yang tidak memuji kebaikan-kebaikan moral dan menghormati orang yang memilikinya.

Arti penting yang diberikan manusia pada kebaikan-kebaikan tak perlu dijelaskan lagi dan perintah-perintah moral yang berulang kali dalam Islam sudah jelas bagi setiap Muslim. Allah Swt berfirman: Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. asy-Syams: 7-10)

Imam Ja’far Shadiq as berkata terkait serangkaian ayat ini, bahwa Allah  Swt telah menunjuki manusia apa yang baik dan yang harus dilakukan dan apa yang buruk serta harus dihindari.

Memiliki pengetahuan merupakan kebajikan spiritual dan keutamaan kalangan bijak atas kaum jahil sudah teramat jelas. Manusia dibedakan dari hewan lainnya berkat kekuatan akal dan kekayaan pengetahuannya. Binatang hanya memiliki naluri khususnya sendiri yang berguna untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan suatu cara tertentu yang khas dan konstan. Mereka tidak pernah punya harapan untuk maju dan berkembang, tidak mampu membuat cara-cara baru bagi mereka sendiri dan yang lain. Hanya manusia saja yang dapat menambah kekayaan pengetahuannya setiap hari dan memperkaya kehidupan material dan spiritual melalui penemuan hukum-hukum alamiah dan adi-alami (supranatural), menelaah masa lalu serta meletakkan fondasi bagi masa depannya sendiri dan orang lain.

Islam sangat menganjurkan manusia mencari pengetahuan lebih dari sistem sosial kuno atau modern manapun, lebih dari agama atau undang-undang hukum manapun. Guna menemukan kebudayaan yang baru secara radikal, Islam telah mewajibkan setiap Muslim–pria dan wanita–untuk mencari pengetahuan. Rasulullah saw dan para Imam as telah mewariskan untuk kita banyak perintah. Dalam hal ini, Rasulullah saw bersabda bahwa mencari pengetahuan itu wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan.

Islam sangat menganjurkan mempelajari pelbagai rahasia penciptaan serta merenungkan langit dan bumi, watak manusia, sejarah dan peninggalan orang-orang zaman dahulu, serta mempelajari masalah-masalah hukum dan moral, perkembangan teknologi yang memberikan sumbangsih pada kesejahteraan manusia. Riwayat berikut melukiskan betapa tingginya Rasulullah saw dalam menghargai pengetahuan.

Ketika sejumlah orang kafir ditawan kaum Muslim dalam Perang Badar, Nabi saw memerintahkan agar dimintakan tebusan untuk membebaskan mereka dengan pengetahuan, beberapa tawanan yang dapat membaca dan menulis. Mereka harus mengajar membaca dan menulis kepada 10 anak muda Muslim. Inilah program pendidikan orang dewasa pertama yang dikenal sejarah. Ini suatu kehormatan bagi kaum Muslim. Patut diperhatikan bahwa Rasul saw memerintahkan sesuatu yang belum pernah disaksikan sejarah sebelum dan sesudah itu; bahwa pengetahuan diterima sebagai pengganti rampasan perang. Tak pernah seorang pun di dunia ini melihat seorang komandan yang memenangi perang, menerima pengajaran untuk kaum Muslim sebagai pengganti tebusan dan rampasan perang.

Rasulullah saw mengunjungi kelas-kelas pengajaran ini secara pribadi. Beliau saw memanggil semua orang yang dapat membaca dan menulis serta memerintahkan anak-anak muda ini diuji guna mengetahui tentang sejauh mana mereka telah mencapai kemajuan. Anak-anak muda yang menunjukkan kemajuan besar melalui ujian-ujian ini diberi dorongan semangat lebih besar lagi.

Alamah Sayyid Husain Thabathaba’i, Inilah Islam

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *