Berita
Serang Yaman, Koalisi Arab Saudi Gunakan Virus Corona
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (19/3) menyatakan, virus Corona atau Covid-19 bisa menelan jutaan korban jiwa di negara-negara miskin dan fasilitas kesehatannya tak memadai. Menurut Guterres, Covid-19 adalah musuh bersama umat manusia. Ia meminta negara-negara kuat dan kaya untuk membantu negara-negara miskin.
Namun, apa faktanya? Justru berkebalikan 180 derajat. Contoh paling nyata dan aktual adalah Yaman. Sebagaimana diketahui, republik di ujung Jazirah Arab itu telah menjadi sasaran agresi dan blolade total koalisi Kerajaan Arab Saudi sejak 2015 lalu. Blokade total atas Yaman itu telah memicu merebaknya wabah dan kelaparan. Ini menyebabkan ratusan ribu wanita dan anak-anak Yaman terbunuh atau meninggal dunia akibat sakit parah.
Menteri Informasi Yaman, Dhaifullah Shami, menyatakan bahwa rezim Amerika Serikat (AS) berupaya menggunakan virus Corona untuk menyerang musuh-musuhnya. “AS berusaha keras mengirim Corona ke negara-negara yang menjadi musuhnya, seperti Yaman dan Suriah yang tak bisa ditaklukkan AS dengan senjata,” ungkap Shami, Jumat malam (20/3).
Baca juga Ribuan Warga Yaman Protes Agresi Koalisi Saudi ke Hudaydah
Terkait koalisi Saudi-UEA, Shami menyebut bahwa upaya-upaya rezim Saudi dan UEA untuk mengekspor Corona ke Yaman adalah untuk melaksanakan instruksi Washington. Ia lantas menegaskan, pandemi Corona di Yaman akan dihadapi dengan semangat yang sama saat melawan agresi Saudi dan UEA.
Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Saba, Hussein Maqbuli dalam pertemuan Kamis (19/03) sore mengatakan, rezim monarki Arab Saudi mengirim sekitar 4000 orang ke perbatasan Yaman yang mengakibatkan kemacetan di berbagai jalur penyeberangan darat Yaman. Pasukan bayaran tersebut, lanjutnya, bertanggung jawab membawa virus Corona ke wilayah Yaman.
Sementara itu, menteri kesehatan Yaman, Taha Mutawakkil, menekankan bahwa negaranya menghadapi kelangkaan peralatan dan staf medis. Akibat perang yang dipaksakan koalisi Arab Saudi terhadap Yaman sejak lima tahun silam, Sanaa menghadapi krisis kemanusiaan terburuk sepanjang sejarah. (LI)