Berita
Pemprov DKI Jakarta Berharap ABI Lebih Intens Jalin Komunikasi dan Publikasi
Jakarta – Ormas Ahlulbait Indonesia (ABI) melalui Komisi Penguatan Relasi dan Jaringan Dewan Syura ABI mengadakan audiensi dengan Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (4/3) kemarin. Diwakili Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, pihak Pemprov DKI Jakarta menerima delegasi ABI di ruang rapat.
Acara audiensi itu dihadiri Ustadz Miqdad Turqan dan Ustadz Abdullah Beik selaku anggota Dewan Syura ABI, Ustadz Husein Shahab dari Dewan Penasihat ABI, dan Ustadz Ahmad Hidayat selaku Waketum DPP ABI, serta beberapa unsur pimpinan ABI lainnya.
Sementara pihak Pemprov DKI Jakarta diwakili oleh badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Biro Pendidikan Mental dan Spiritual. Ikut hadir dalam pertemuan yang dimulai tepat pukul 10 pagi itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta, serta Kanwil Kementrian Agama.
Ustadz Miqdad Turqan mengawali pembicaraan dengan memaparkan tujuan permintaan audiensi, yaitu demi menjalin hubungan lebih dekat antara ABI selaku ormas dengan Pemprov DKI Jakarta. Ustadz Ahmad Hidayat melanjutkan dengan menjelaskan ihwal latar belakang dibentuknya organisasi kemasyarakatan ABI. Elemen masyarakat bermazhabkan Syiah di Indonesia, lanjutnya, punya aspirasi dan antusiasme besar untuk lebih berkiprah dan memberi sumbangan terbaik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam koridor organisasi.
Perwakilan Pemprov DKI pada gilirannya menyambut gembira permintaan audiensi dari pihak ABI. Seraya itu, dijelaskan bahwa fungsi Kesbangpol salah satunya adalah membina kerukunan antar umat beragama. Dikatakan pula bahwa pihak Pemprov DKI lebih sebagai fasilitator pertemuan, sehingga dengan sengaja mengundang beberapa pihak terkait seperti MUI wilayah DKI Jakarta, Kanwil Kemenag, serta sejumlah bagian internal di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Pihak MUI wilayah Jakarta yang merupakan wadah gabungan ormas-ormas Islam menyambut baik inisiatif ABI. Dikatakan bahwa pada prinsipnya, MUI wilayah DKI Jakarta sangat terbuka terhadap ABI. Bahkan, pihaknya berharap agar komunikasi dan silaturahmi dengan ABI lebih intens lagi di masa depan. Menurut perwakilan MUI DKI Jakarta, memang masih ada yang memandang Syiah secara general dan ada pulan yang parsial, sehingga muncul beragam tanggapan.
Dari hasil pertemuan itu, pihak Pemrov DKI Jakarta mempersilahkan ABI sebagai ormas Islam untuk lebih intensif dalam berkomunikasi dengan lembaga-lembaga terkait. Selain itu, untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial, seperti kiprah ABI dalam membantu korban banjir dan lain-lain, pihak Pemprov DKI Jakarta mengimbau agar lebih dipublikasikan secara intensif. Dengan itu, keberadaan serta manfaat ormas ABI akan lebih dirasakan dan diketahui masyarakat luas.
Untuk menegaskan posisi sosial ABI, Ustadz Husein Shahab pun menyatakan bahwa ABI sebagai organisasi tidak untuk mensyiahkan masyarakat Indonesia. Keberadaan ABI, lanjutnya, diorientasikan untuk berkiprah dan berkontribusi di tengah masyarakat Syiah dalam upaya menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia.
Acara audiensi yang penuh berkah dan keakraban itu akhirnya ditutup dengan pemberian buku-buku terbitan ABI, khususnya Manifesto ABI, kepada pihak Pemprov DKI Jakarta. Semoga audiensi itu membuka kesempatan yang lebih besar bagi ormas ABI untuk semakin berkiprah dan memberi manfaat yang terbaik di tengah masyarakat demi penguatan bangsa dan negara Republik Indonesia yang kita cintai.