Berita
Tafsir Surat Alfatihah Ayat 1
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
TAFSIR
Mayoritas manusia di dunia memiliki kebiasaan menyebutkan nama salah seorang pribadi besar yang sangat mereka cintai sehingga nilai kerja mereka mungkin dapat terangkat. Dengan kata lain, mereka menghubungkan aktivitas yang mereka lakukan dengan pribadi tersebut dari awal usaha keras mereka.
Di antara segala keberadaan, Zat Yang Abadi hanyalah Allah semata; karena itu segala sesuatu dan segala aktivitas harus dimulai dengan (menyebut) nama-Nya yang suci. Semuanya harus dikemas dalam Cahaya-Nya, dan pertolongan pun harus selalu diajukan kepada-Nya. Maka, dalam ayat pertama alQuran, kita membaca ’Bismillahirrahmanirrahim’ (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang). Bacaan ini semestinya tidak hanya dilakukan dengan lisan belaka, tapi mesti dilakukan dengan benar dan bermakna, sebab jenis hubungan bersama dengan-Nya ini mengharuskan beramal di arah yang benar dan jauh dari segala penyimpangan. Dengan alasan seperti inilah, pekerjaan semacam itu pasti akan berhasil dan diberkati.
Nabi suci saw, dalam sebuah hadis, bersabda: ”Pekerjaan penting apa saja apabila dimulai tanpa membaca bismillah, maka akan tetap tak sah (terputus kebaikannya).”1
Setelah menyampaikan hadis ini, Hadhrat Amirul Mukminin Ali as menambahkan: ”Bagi setiap amal yang seseorang ingin lakukan, hendaknya ia membaca Bismillahirrahmanirrahim terlebih dulu, yang berarti bahwa dia memulai amal tersebut dengan nama Allah, dan setiap amal yang dimulai dengan nama Allah akan diberkati.”2
Berkenaan dengan keutamaan dan pentingnya bismillah, diriwayatkan dari Ali bin Musa ar-Ridha as yang mengatakan demikian: ”(Ungkapan suci) Bismillahirrahmanirrahim lebih dekat pada nama Allah Yang Mahatinggi daripada biji mata pada putih matanya.”3
Ibnu Abbas pun meriwayatkan dari Nabi suci saw seperti berikut: ”Begitu seorang guru menyuruh seorang siswa mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dan anak tersebut mebacanya, maka Allah menetapkan kekebalan (dari api) bagi anak tersebut, kedua orang tuanya dan guru tersebut.”4
Imam ash-Shadiq as berkata: ”Tidak ada kitab suci yang pernah diturunkan dari surga kecuali dimulai dengan Bismillahirrahmanirrahim .”5
Dalam Khishal karya Syaikh Shaduq, disebutkan bahwa Imam al-Baqir as pernah berkata: ” . . .Apabila kita memulai suatu perbuatan, besar atau kecil, maka sepatutnya membaca Bismillahirrahmanirrahim agar perbuatan tersebut diberkati.”6
Singkatnya, stabilitas dan kepermanenan suatu amal disebabkan hubungannya dengan Allah.
Bacaan bismillah di awal surah tersebut, mengajarkan kepada kita untuk meminta pertolongan kepada Allah dari Zat-Nya yang sempurna lagi suci ketika memulai perbuatan apapun. Karena itu, Allah Ta’ala dalam ayat-ayat pertama tersebut mewahyukan kepada Nabi suci saw untuk-mengawali syiar dan dakwah Islam-melaksanakan tugas agung ini dengan nama Allah: ”Bacalah dengan nama Tuhanmu” (QS al-‘Alaq [961:1) dan ucapan Nabi Nuh as kepada para pengikutnya ketika banjir melanda: ”Lulu dia berkata: ’Naiklah kalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya! …” (QS Hud [11]:41). Juga, surah Nabi Sulaiman as kepada Ratu Saba dimulai dengan ucapan: ”Sesungguhnya surah itu dari Sulaiman, dun sesungguhnya (isinya): ’Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang’” (QS an-Naml [27]:30)
Berdasarkan prinsip yang sama, semua surah-surah dalam al-Quran (kecuali surah at-Taubah) dimulai dengan bismillah untuk menggapai tujuan mendasar yaitu membimbing dan mengarahkan manusia pada kemakmuran, jauh dari kekalahan.
Dalam peristiwa apapun, apabila kita memulai pekerjaan kita dengan bergantung pada kekuatan Allah Yang Mahaagung, yang kekuatan-Nya di atas segala kekuatan, maka secara psikologis kita akan merasa jauh lebih mantap. Oleh karenanya, kita mungkin merasa lebih percaya diri. Kita mungkin akan berusaha lebih tekun, berani dan tegar dalam mengatasi segala kesulitan, lebih berharap, dan begitu pula niat dan esensi perbuatan-perbuatan kita mungkin akan lebih suci. Pada saat memulai urusan apapun, membaca nama Allah menjadi kunci kesuksesannya.
Sampai sejauh apapun kita menjelaskan ayat ini tetap tidak akan cukup sebab menurut sebuah riwayat Imam Ali as menjelaskan tafsir ayat tersebut kepada Ibnu Abbas dari awal malam sampai pagi berikutnya hanya untuk membahas tafsir ba, huruf pertama dalam Bismillahirrahmanirrahim.8
Artikel selanjutnya: Tafsir Surat Alfatihah Ayat 1 (Bagian Ke-2)
Catatan Kaki:
- Bihar al-Anwar, jilid 76, pasal 58, h.305 (Menurut tafsir al-Bayan, jilid 1, h.461)
- Bihar al-Anwar, jilid 76, pasal 58
- Majma’ al-Bayan, jilid 1, h.18
- Ibid
- Al-Mahasin oleh Barghi, h.40; Bihar al-Anwar, jilid92, h.234.
- Tafsir ash-Shafi, jilid 1, h.70; al-Mizan, jilid 1, h.26 Versi bahasa persia)
- Ucapan Bismillah digunakan sebagai singkatan dari bismillahirrahmanirrahim.
- Makhzan al-Irfan, jilid 1, h.28.