Berita
Ustaz Musa Kazhim: Peringatan Asyura Bukan Hanya Ekslusif Milik Muslim Syiah!
Jakarta (10/9/19) – Asyura adalah hari di mana keluarga Nabi Muhammad Saw dibantai oleh pasukan Bani Umayah di Padang Karbala. Setiap tahunnya di setiap hari ke-10 Muharram peristiwa ini selalu dikenang oleh sebagian umat Islam di seluruh dunia. Islamic Cultural Center Jakarta setelah selama 10 hari mengadakan peringatan malam-malam duka dalam mengenang kesyahidan Imam Husain, keluarga dan pengikut setianya dan sebagai puncak dari peringatan duka ini adalah hari Asyura. Dalam peringatan Asyura ini yang menjadi penceramahnya adalah Ustaz Musa Kazim al-Habsyi.
Menurut Ustaz Musa, apa yang terjadi di Karbala pada 10 Muharram adalah peristiwa penyatuan antara yang mencintai dan yang dicintai dalam suatu adegan yang demikian spektakuler dan jarang ada tandingannya dalam sejarah manusia. Apa yang dilakukan oleh Imam Husain beserta keluarga dan pengikut setianya adalah mikraj menuju Allah Swt, dan peristiwa itu adalah peristiwa yang pertama-tama dan utama adalah peristiwa ruhani, oleh sebab itu memahami peristiwa ini di luar konteks ruhani akan menyebabkan kita mengecilkan nilai peristiwa itu dan menjadikannya seolah peristiwa itu terjadi hanya pada tahun 61 H saja. Dan kalau kita hanya menganggap peristiwa Karbala hanya pada adegan itu, masa itu maka sama saja kita menganggap kematian Imam Husain sama seperti umumnya orang biasa. Padahal Allah Swt telah mengatakan bahwa siapa saja yang mati di jalan Allah maka sesungguhnya mereka tidak mati, bahkan mereka adalah orang yang hidup dan di sisi Allah mendapatkan rizki.
Hal selanjutnya menurut Ustaz Musa adalah bahwa Imam Husain adalah Imam bagi semua muslimin tanpa terkecusali, bagi mereka yg suka membaca kitab, akan tau tidak ada kitab dari ahli sejarah manapun yang tidak menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi sosok Imam Husain, bahkan peristiwa Asyura ini sendiri SALAH SATU yang pertama menuliskannya adalah Abu Mihnaf, ulama dari kalangan Ahlusunah, setidaknya begitulah para penulis Islam memasukan beliau ke dalam kategori ahli sejarah dari Ahlusuunah, artinya Imam Husain adalah Imam seluruh muslimin, dan wasiat ulama muslimin tentang pentingnya mengenang Imam Husain telah menjadi tradisi Islam, tidak ada yang bisa mengingkari itu. Terbukti misalnya di Indonesia peristiwa asyura telah menjadi bagian dari tradisi Islam di Nusantara ini, entah berapa berapa ratus atau ribu tahun yang lalu, dan peristiwa Asyura adalalah untuk mengenang Alhasan dan Alhusain, dan ketika seorang menyebut cinta kepada Ahlulbait pasti di dalamnya ada Alhasan dan Alhusain. Dan cinta kepada Ahlulbait telah menjadi tradisi kaum muslimin di seluruh dunia tanpa terkecuali. Bahkan mengenang peritiwa asyura ini telah menjadi bagian dari anjuran yang telah dIsampaikan oleh ulama muslimi. Sungguh aneh bin ajaib dan bid’ah dolalah kalau ada yang mengatakan bahwa mengenang Imam Husain adalah bagian dari ajaran mazhab tertentu, ini penghinaan kepada Imam Husain itu sendiri dan juga bid’ah dalam islam karena karena ulama muslimin sepakat mengenang Alhusain adalah bagian dari ajaran Islam karena itu adalah ajaran Rasul Saw.
Kaum muslimin dapat melihat dalam riwayat kitab-kitab hadis yang diriwatkan melalui Ummu Salamah bahwa yang pertama mengenang peristiwa Asyura adalah Rasulullah Saw dan hadis ini termaktub dalam kitab-kitab Ahlusnnah. Jadi adalah suatu bidah yang mengatakan acara seperti ini adalah acara khas kaum Syiah. Karena ada agenda untuk mengatakan Imam Husain adalah imam dari kelompok tertentu kamu muslimin, agenda ini datang belakangan, bukan sesuatu yang telah ada lama dalam sejarah islam, dan kita sebagai orang yang mengaku sebagai pencinta al-Imam Husain jangan biarkan agenda ini bejalan di tengah-tengah umat Islam, baik dengan cara mengatakan bahwa Imam Husain adalah semata-mata hanya milik Muslim Syiah atau acara seperti ini ekslusif hanya milik Syiah.
Selengkapnya silahkan tonton di channel Youtube kami Ustaz Musa Kazhim: Peringatan Asyura Bukan Hanya Ekslusif Milik Muslim Syiah!