Ukhuwah
Marawis Santri Muda Cinta Nabi
Zainal Abidin, pemuda 19 tahun asal Kendal ini tampak rapi dengan baju koko putihnya saat kami temui di Husainiyah. Santri tingkat 3 Hauzah Ilmiah ash-Shiddiqah az-Zahra, Condet, Jakarta Timur ini juga salah seorang anggota Grup Marawis Az-Zahra yang mengaku ikut marawisan karena cintanya kepada Nabi dan Ahlulbait. “Ya, marawis kan isinya shalawatan, ya? Kita ingin mengungkapkan kecintaan dan kerinduan kita kepada Nabi dan Ahlulbaitnya melalui shalawatan,” ujarnya.
Grup Marawis Az-Zahra pimpinan Ahmad Kumail Masdullah bin Ja’far al-Haddad ini beranggotakan 7 pemukul hadrah, 1 orang pemetik bass, dan 2 orang vokalis. Selain memimpin grup, Kumail pun dipercaya salah seorang pengajar di Hauzah, Ustad Hasan Nahrawi sekaligus membina teman-temannya dalam hal marawisan. Kata Kumail, tradisi shalawatan melalui marawis sangat penting ditradisikan.
“Budaya hadrah mesti disemarakkan di komunitas Syiah. Ini perlu untuk menguatkan kecintaan pada Ahlulbait, karena banyak kutipan-kutipan qasidah yang menjunjung tinggi nama Rasul dan Ahlulbait di situ. Seperti an-nabi shallu alaih wal Hasan tsummal Husain…” kutip Kumail.
Kepada ABI Press, Ustad Hasan Nahrawi pun mengiyakan hal ini. Diakuinya grup marawis az-Zahra dihidupkan memang untuk menanamkan rasa cinta kepada Rasul dan Ahlulbait sedini mungkin di hati para santri. Selain itu, melalui tradisi marawis, hadrah, yang di Jawa Timur disebut Terbang Jidor ini diharapkan juga dapat memperkuat ukhuwah Sunni-Syiah yang akhir-akhir ini didera fitnah-fitnah sektarian.
“Dalam marawis itu terkandung sejarah Nabi dan Ahlulbait. Seperti pada bait, Li khomsatun utfi biha… al-Musthafa wal Murtadha wabna biha wa Fathimah. Dan ini dibaca juga oleh saudara kita Ahlusunnah. Nah, di sinilah ada titik temu antara Sunnah dan Syiah melalui bait-bait kecintaan dan kerinduan kepada Nabi dan Ahlulbait, kan?” terangnya sambil mengingatkan bahwa di tengah maraknya fitnah sektarian Sunni-Syiah, cinta adalah perekat ukhuwah dan pemersatu umat. Demi persatuan Islam, Ustad Hasan Nahrawi menghimbau agar kaum Muslimin turut aktif menebarkan tradisi marawis cinta ini; cinta kepada Nabi Muhammad Saw dan Ahlulbaitnya. (Muhammad/Yudhi)