Berita
Imamah dalam Pandangan Syiah dan Ahlussunnah [1/6]
Polemik pertama yang muncul sepeninggal Rasulullah SAW dan menjadi faktor utama terpecahnya umat Islam ke dalam dua kelompok adalah polemik mengenai suksesi dan kepemimpinan setelah beliau; sekelompok meyakini Ali as adalah khalifah dan pemimpin setelah Rasul, sedang kelompok lain meyakini kepemimpinan khalifah yang lain. Dari sinilah wacana Syi’ah dan Sunnah lahir.
Persepsi Invalid Tentang Polemik Antara Syi’ah dan Sunnah
Sebagaian kelompok berasumsi bahwa polemik Syiah dan Sunnah dalam pembahasan Imâmah adalah menurut keyakinan Syiah nabi menunjuk dan menentukan Ali as sebagai pemimpin dan pengganti beliau dalam mengurusi urusan sosial, sedang dalam pandangan Ahlussunnah, pelantikan dan penunjukan itu tidak pernah terjadi, dan ummat sendiri yang menentukan siapa pemimpin mereka. Dan ia juga (pemimpin yang dipilih umat) memilih pemimpin setelahnya. Pada tahapan ketiga, penentuan pemimpin diserahkan pada dewan yang berjumlah 6 orang, dan pada tahapan keempat khalifah lagi-lagi terpilih dengan pemilihan umum.
Atas dasar asumsi ini, polemik Syiah dan Sunnah hanya sekadar permasalahan historis dan tidak lebih. Artinya, apakah pada realitanya Nabi SAW menentukan Ali as sebagai khalifah atau tidak? Syiah mengatakan ya, namun menurut Ahlussunnah tidak. Namun, kita semua harus menerima kenyataan bahwa dalam sejarah Abu Bakar, Umar, Usman, dan lalu Ali as yang menjadi khalifah dan pemimpin umat Islam sepeninggal nabi.
Dengan demikian, andai kata memang terjadi pelantikan Rasulullah SAW atas Ali as untuk menjadi khalifah dan pemimpin setelah beliau, maka kehendak dan keinginan beliau itu tidak terwujud, karena ada sekelompok orang yang tidak ingin hak imamah berada pada Ali as.
Pada dasarnya, polemik Syiah dan Sunnah adalah lebih dari sekadar pelantikan dan bersifat fundamental. Polemik asli antara mereka adalah apakah Imâmah adalah sebuah kedudukan sakral dan bersifat Ilahiah (hanya dapat ditentukan oleh Tuhan saja) atau hanya sekadar kepemimpinan duniawi dan mengikuti arus sosial?
Imâmah dalam Perspektif Ahlussunnah
Ahlussunnah meyakini imâmah dan khilâfah adalah sebuah pemerintahan yang memimpin dan mengurusi kaum muslimin. Tugas ini diemban oleh seorang imam. Menurut keyakinan mereka, Islam tidak memiliki metode khusus dalam menentukan para pemimpinnya. Bisa jadi seseorang menjadi pemimpin berkat wasiat pemimpin sebelumnya, bisa jadi ia terpilih melalui musyawarah, atau terpilih secara “demoktratis” atau melalui kudeta dan penggulingan kekuasaan secara militer.
Imâmah Dalam Perspekstif Syiah
Imâmah dalam perspekstif Syiah merupakan kepemimpinan universal dan menyeluruh dalam masyarakat Islam, baik yang berhubungan dengan segi spiritual maupun maupun duniawi. Kepemimpinan ini mendapatkan legalitasnya tatkala berasal dari Tuhan. Bahkan Nabi sendiri tidak memiliki hak dan peran independen dalam menentukan khalifah setelah beliau. Beliau harus menetukan khalifah sesuai dengan perintah Tuhan.
Baca juga Wasiat Nabi Saw tentang Dua Belas Imam
Oleh karena itu, imâmah sama seperti kenabian dan bertalian langsung dengan hak-hak Ilhaiah. Jika para nabi dilantik melalui mandat Ilahi dari langit, seorang imam pun juga harus demikian.
Dalam pandangan Syiah, imâmah bukan hanya pemerintahan/kepemimpinan lahiriah. Namun, imâmah adalah sebuah kedudukan spitiual yang sangat agung. Selain memimpin dan mengurusi masalah sosial dan kehidupan bermasyarakat, seorang imam juga memiliki tugas memberi petunjuk dalam bidang kehidupan yang lebih universal, baik yang berhubungan dengan masalah duniawi maupun ukhrawi. Ia adalah seorang penuntun dan pembimbing umat dari sisi intelektual dan jiwa, sebagaimana ia juga bertugas untuk menjaga syari’at yang dibawa oleh para rasul, dan mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai melalui pengutusan seorang nabi.
Dalam keyakinan Syiah, pribadi legal yang berhak memiliki kedudukan ini, ia pasti mengetahui segala dimensi ajaran agama. Dengan demikan, ia tidak akan pernah mengalami kesalahan dan kekeliruan dalam menjelaskan dan menerangkan khazanah keilmuan dan hukum-hukum Islam, dan ia terjaga dari segala dosa.
Selanjutnya Perbandingan Antara Imâmah dan Kenabian [2/6]
Internasional
Drone Hizbullah Serang Markas Zionis di Tel Aviv
Ahlulbaitindonesia.or.id – Menurut laporan jaringan Shahab yang mengutip IRNA, Hizbullah menyatakan bahwa Muqawama Islam melancarkan serangan untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza serta mempertahankan Lebanon dan warganya. Dalam operasi bertajuk “Khaibar” dengan kode “Ya Nasrallah,” pada Rabu (13/11) siang, Hizbullah untuk pertama kalinya mengirim skuadron drone bersenjata khusus untuk menyerang pangkalan Kirya di Tel Aviv.
Dilansir Parstoday, dalam pernyataannya, Hizbullah mengklaim bahwa serangan menggunakan drone kamikaze tersebut tepat mengenai sasaran.
Baca juga : Serangan Drone Irak Guncang Wilayah Pendudukan Rezim Zionis
Pangkalan Kirya, menurut Hizbullah, adalah pusat komando Kementerian Pertahanan, Staf Umum Militer, ruang komando perang, serta pusat kendali dan pengawasan militer angkatan udara rezim zionis.
Sebagai bagian dari operasi Khaibar, Hizbullah juga menyatakan telah menargetkan basis militer “Amos” milik rezim zionis, yaitu pusat sistem transportasi di wilayah utara, yang berlokasi di sebelah barat kota Afula, sekitar 55 kilometer dari perbatasan Lebanon. Serangan ini dilakukan dengan drone presisi.
Sejak 23 September 2024, militer zionis telah melancarkan serangan besar-besaran ke berbagai wilayah di Lebanon selatan, yang hingga kini masih berlangsung. Berdasarkan laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Lebanon, agresi ini telah menewaskan lebih dari 3.234 warga dan melukai lebih dari 14.000 orang.
Menanggapi serangan terhadap warga sipil Lebanon, Hizbullah telah melancarkan serangkaian operasi balasan terhadap posisi-posisi dan distrik zionis di wilayah utara Palestina yang diduduki.
Baca juga : Yaman Serang Pangkalan Zionis dengan Rudal Hipersonik
Nasional
Kapolri Apresiasi Brimob-Densus: 181 Teroris Ditangkap!
Ahlulbaitindonesia.or.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan apresiasi tinggi atas sinergi apik antara Brimob dan Densus 88 dalam menghalau ancaman terorisme di Indonesia. Dalam setahun terakhir, kolaborasi ini berhasil membekuk 181 terduga teroris, sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jenderal Sigit dalam perayaan HUT Ke-79 Korps Brimob Polri di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (14/11) dilansir Detiknews. Dalam sambutannya, ia menegaskan peran krusial Brimob dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Peran Brimob sangat penting dalam menjaga Kamtibmas. Kehadiran mereka yang selalu siap dan sigap menjadi andalan dalam menjaga keamanan,” ujar Jenderal Sigit.
Baca juga : Menag Tegaskan Aturan Ketat Tangkal Pelecehan di Pesantren
Ia juga menyoroti kolaborasi Brimob dengan Densus 88 yang sukses menekan angka terorisme sepanjang tahun 2023 hingga 2024. Melalui kerjasama ini, sebanyak 181 tersangka teroris berhasil diamankan, yang menunjukkan efektivitas operasi gabungan antara dua unit elit Polri tersebut.
“Terima kasih kepada rekan-rekan Brimob atas kolaborasi bersama Densus. Selama satu tahun ini, kita berhasil mengamankan 181 tersangka teroris. Ini bukti nyata komitmen kita melawan teror,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jenderal Sigit menekankan bahwa Presiden Prabowo memberikan instruksi jelas untuk mencegah segala bentuk ledakan, sekecil apapun. Dengan prinsip *zero crime*, Polri melaksanakan tindakan preventif secara tegas, memastikan keamanan dengan bukti-bukti yang kuat di lapangan.
“Instruksi Bapak Presiden adalah zero crime, tidak boleh ada ledakan sekecil apapun. Ini membuat kita harus menerapkan *preventive strike*, mengantisipasi potensi ancaman dengan bukti yang cukup. Alhamdulillah, dukungan dan peran Brimob sangat besar dalam hal ini,” pungkas Jenderal Sigit.
Baca juga : Pengamat: Terorisme Masih Jadi Ancaman Serius!
Internasional
Serangan Drone Irak Guncang Wilayah Pendudukan Rezim Zionis
Ahlulbaitindonesia.or.id – Langit di wilayah Palestina yang diduduki tampak suram saat deru drone membelah udara, membawa pesan perlawanan dari tanah Irak. Serangkaian serangan yang dilancarkan oleh Resistensi Irak menyasar beberapa titik strategis, memulai babak baru dalam perjuangan panjang mereka. Dalam pengumuman pada hari Rabu (13/11), kelompok tersebut menyatakan bahwa operasi pertama berhasil menghantam target di pusat wilayah pendudukan, sementara serangan kedua mengarah ke target di bagian utara.
Baca juga : Yaman Serang Pangkalan Zionis dengan Rudal Hipersonik
Dilansir al-Manar, Kelompok itu menjelaskan bahwa serangan-serangan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan mereka untuk melawan pendudukan dan menyuarakan dukungan bagi rakyat Palestina serta Lebanon. Di hari yang sama, para pejuang perlawanan Irak memastikan bahwa mereka telah menargetkan lokasi vital di wilayah utara yang diduduki menggunakan drone, dengan latar belakang kekejaman yang disebut mereka sebagai “pembantaian terhadap warga sipil” oleh pihak pendudukan.
“Operasi kami untuk menghancurkan benteng musuh akan terus meningkat,” tegas kelompok itu.
Sebelumnya, pada Selasa dini hari, mereka melaporkan serangan drone lainnya yang mengincar target militer di wilayah selatan yang diduduki. Kelompok tersebut juga mengaku bertanggung jawab atas dua serangan drone terpisah di target militer di utara wilayah pendudukan di waktu fajar.
Dengan penuh keteguhan, Resistensi Irak berjanji akan meningkatkan intensitas serangan mereka, membawa pesan bahwa perlawanan akan terus berlanjut dan benteng-benteng musuh akan menjadi sasaran berikutnya.
Baca juga : Tank Merkava Hancur, 4 Tentara zionis Tewas di Gaza
-
Doa-Doa2 years ago
Doa Kumail dan Nabi Khidhir
-
14 Manusia Suci2 years ago
Biografi Singkat Sayidah Fatimah az-Zahra sa
-
14 Manusia Suci7 hours ago
Perpisahan Sayyidah Fathimah dan Imam Ali
-
Nasional2 days ago
Menag Tegaskan Aturan Ketat Tangkal Pelecehan di Pesantren
-
Internasional2 days ago
Yaman Serang Pangkalan Zionis dengan Rudal Hipersonik
-
Kalam Islam1 year ago
Kapal Islam
-
Kegiatan ABI4 days ago
Rapat Pleno Evaluasi RKAT ABI 2024: Evaluasi dan Strategi Penguatan Organisasi
-
Dunia Islam2 years ago
Anak Cucu Keturunan Nabi Muhammad Saw di Indonesia