Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Akal, Wahyu, dan Jalan Mengenal Tuhan (1/3)

Pengenalan dan pengetahuan akan keberadaan Tuhan merupakan hal yang asasi dan prinsip bagi manusia yang beragama, meskipun nantinya konsep tentang Tuhan berbeda sesuai dengan doktrin-doktrin suci agama dan penafsiran aliran kepercayaan masing-masing. Tapi pada intinya, semua agama dan aliran kepercayaan tersebut menegaskan dan membenarkan wujud suci dan agung Tuhan.

Jika kita ingin mengindentifikasi metode-metode pencapaian makrifat kepada Tuhan oleh setiap orang, maka bisa kita katakan bahwa setiap orang memiliki metode dan cara tersendiri dalam meraih makrifat tersebut. Oleh sebab itu, dikatakan bahwa jalan-jalan menuju Tuhan sebanyak jiwa-jiwa makhluk yang ada di alam ini. Tetapi apabila kita ingin meninjau sisi yang sama dari jalan-jalan makrifat kepada Tuhan tersebut, maka terdapat beberapa pendekatan universal yang dapat mencakup semua manusia. Di bawah ini terdapat beberapa metode dalam pencapaian makrifat kepada Tuhan, antara lain:

a. Metode Argumentasi

Cara ini dapat ditempuh dan dijalani oleh setiap orang yang memiliki akal sehat, sebab cara ini menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip rasionalitas dalam menetapkan eksistensi Tuhan, sifat dan perbuatan Tuhan. Namun dalam metode ini juga terdapat tingkatan-tingkan argumentasi dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit dan filosofis (dengan argumentasi filsafat).

b. Metode Syuhudi

Cara ini, jika ditinjau dari segi epistemologi memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari metode argumentasi di atas, sebab dalam syuhudi manusia mengenal Tuhan dengan ilmu huduri, sedangkan pada metode pertama dengan ilmu husuli. Cara ini dijalani dengan pembersihan dan pensucian nafs (jiwa) lewat pendisiplinan diri pada tingkatan-tingkatan spiritual hingga mencapai maqam “penyaksian” Tuhan dan dengan pandangan batin memandang sifat jalal dan jamal-Nya.

c. Metode Kontemplasi

Manusia dalam perjalanan hidupnya senantiasa dipenuhi dengan rasa ingin tahu terhadap apa yang dihadapannya, sebab itu apa saja yang disaksikannya senantiasa memotivasinya untuk mengenal dan mengetahuinya lebih jauh dan lebih dalam. Dan dengan berpikir terhadap fenomena-fenomena alam yang disaksikannya serta hubungan satu sama lainnya bisa mengantarkannya pada penemuan akan keberadaan Tuhan dan sifat-sifat-Nya seperti ilmu, iradah, hikmah dan kekuasaan. Jalan ini bersandar pada pengamatan dan penyaksian alam natural, sebab itu disebut jalan perenungan dan observasi. Perlu diketahui bahwa pada dasarnya jalan ini tidak dapat dicapai tanpa menggunakan prinsip-prinsip akal.

d. Metode Akal

Jalan ini menggunakan premis-premis akal dan logika serta metode-metode argumentasi yang murni bersandar pada kaidah akal dalam pembuktikan keberadaan Tuhan dan menetapkan sifat-sifat khusus yang layak bagi-Nya, seperti hidup, ilmu, hikmah, iradah, dan kuasa, serta membersihkan-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak, seperti bermateri, beranak dan terbatas .

e. Metode Fitrah

Berbeda dari dua jalan sebelumnya, jalan ini tidak dengan akal dan juga tidak dengan kontemplasi alam tabiat. Manusia dengan hanya merujuk pada kedalaman batinnya, dia akan menemukan dan memperoleh makrifat Tuhan. Dengan metode fitrah dan jalan mukasyafah irfani serta jalan musyahadah kalbu termasuk dalam katagori jalan ini dalam menemukan Tuhan dan sifat jalal dan jamal-Nya. Jalan ini hanya terbuka bagi hati-hati yang bersih yang tidak dipenuhi dengan hawa nafsu, cinta materi dan duniawi.

Selain dari kedua pembagian jalan makrifat pada Tuhan tersebut di atas, juga ada pembagian lain sebagai berikut :

Metode Umum

Jalan ini adalah yang ditempuh oleh kebanyakan manusia, dan keyakinan yang dihasilkan tidak begitu dalam dan sempurna, tetapi cukup untuk dikatakan sebagai manusia beragama yang memiliki pengetahuan tentang Tuhan. Jalan ini tidak dengan pemikiran yang dalam, tetapi dengan pemikiran sederhana yang didukung oleh fitrah yang sehat.

Metode Khusus

Orang-orang yang sanggup menjangkau pemikiran-pemikiran argumentatif (burhan) dan sampai pada keyakinan yang tidak lagi tergoyahkan secara argumentasi.

Metode Lebih Khusus

Jalan ini tersedia bagi hati-hati yang bersih dan fitrah yang tidak dinodai oleh hawa nafsu dan cinta materi. Para penapak jalan ini mensucikan batinya sesuci-sucinya sehingga cermin hatinya dapat memantulkan cahaya kebenaran secara hakiki. Dia akan mendapatkan wajah Tuhan dalam bentuk aslinya, jauh dari pengaruh kesesatan ilusi dan imajinasi pikiran.

Metode Terkhusus

Orang-orang yang memadukan jalan argumentatif dengan pensucian batin lewat menapaki tangga-tangga spiritual sehingga sampai pada maqam syuhud dan fana fi Allah. Kelebihan jalan ini dibanding jalan ketiga adalah orang yang berhasil pada jalan ini selain menggapai maqam jalan ketiga, ia juga mampu menguraikan makrifatnya dalam bentuk argumentasi akal, sehingga ia mampu membimbing akal-akal pencari kebenaran dan kesempurnaan sampai pada pemahaman yang hakiki. Jalan inilah yang ditempuh oleh orang-orang seperti; Ibnu Arabi, Mulla Sadra, Imam Khomeini, dan Allamah Thabathabai.

Metode Para Nabi Dan Rasul

Jalan ini adalah jalan yang paling sempurna dan istimewa dan hanya diperuntukkan bagi manusia-manusia pilihan Allah Swt. Jalan ini meskipun dalam tinjauan teoritis terbuka bagi semua manusia, tetapi karena disertai dengan risalah dan wahyu serta tugas tertentu dari Tuhan, maka secara riil hanya mempunyai jumlah yang terbatas; seperti Tuhan hanya mengutus pada umat manusia sebanyak 25 Nabi dan Rasul, dan mengutus Nabi-nabi sebanyak 124.000 untuk seluruh umat manusia. Oleh sebab itu, jalan dan cara ini meskipun bukan jalan argumen filosofis atau jalan penapak spiritual, akan tetapi cara dan jalan ini tentu tidak bertentangan dengan akal para filosof serta mukasyafah para pesuluk, bahkan ia malah menjadi tolok ukur kebenaran kedua jalan tersebut serta penerang yang tak padam bagi keduanya. Sebagaimana akan kami jelaskan nantinya kedudukan wahyu terhadap akal. (al-shia.org)

Bersambung…

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *