Update Terkini Kelud (6)

Setelah Kamis (20/2) kemarin status gunung Kelud diturunkan dari Awas (Level IV) ke Siaga (Level III) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sejumlah pengungsi diperbolehkan kembali ke rumah mereka. Selain dihimbau menjauhi bantaran sungai agar terhindar dari lahar hujan, status Siaga juga berarti warga dilarang mendekati gunung Kelud dalam radius 5 km.

Dengan berlakunya status itu, para pengungsi dari dusun Sedawun, kecamatan Ngantang, kabupaten Malang yang beberapa hari terakhir terisolir akibat satu-satunya jembatan ke wilayah mereka roboh diterjang lahar hujan pun bersiap kembali ke rumah masing-masing.

Menurut Deni, koordinator relawan Jausan yang selama ini mendampingi mereka, untuk memfasilitasi keinginan pengungsi, Jumat (21/2) kemarin para relawan telah membuat jembatan darurat dari bambu yang dapat dilintasi satu orang secara bergantian. Dengan begitu, pengungsi dapat segera membenahi rumah mereka yang rusak akibat erupsi.

Selain itu, tim relawan juga telah berhasil membuat saluran air berupa sambungan-sambungan bambu, untuk mendistribusikan air dari sumber mata air terdekat ke perkampungan dengan cara membuat beberapa pancuran di tepi jalan. Kapasitas sumber mata air yang sangat terbatas, sementara kebutuhan air bersih bagi warga cukup besar, membuat warga hanya bisa mengambil air di tempat itu secukupnya saja.

Hingga berita ini diturunkan, ketersediaan air bersih yang memadai tetap menjadi masalah utama bagi warga Dusun Sedawun. Kondisi ini diperparah status dusun mereka yang masih terisolir. Sedangkan kebutuhan logistik, termasuk solar dan bensin untuk genset penerangan, sementara ini hanya bisa dikirim melalui flying fox dari seberang sungai. (Deni-Lutfi/Yudhi)