Berita
Update Terkini Kelud (5)
Pasca ambruknya jembatan–yang menjadi jalan keluar-masuk satu-satunya ke pemukiman–akibat diterjang material lahar dingin, tim relawan Jausan bersama ratusan warga korban erupsi Kelud hingga hari ini (20/2) masih terisolir di dusun Sedawun, desa Pandansari, kecamatan Ngantang, kabupaten Malang.
Berbagai upaya banyak pihak menembus kepungan lahar dingin agar bisa memasukkan suplai logistik ke wilayah itu sehingga kebutuhan warga dapat terpenuhi, menemui banyak kesulitan. Salah satunya, dengan cara memasang atau membentangkan tali di atas sungai, tepatnya di bekas jembatan yang putus, dengan kedua ujung tali terikat batang pohon yang berada di bibir sungai. Dengan adanya tali itu, petugas TNI atau BNPB di seberang sungai dapat mengaitkan bungkusan bantuan, agar tim relawan di dusun Sedawun bisa menariknya ke tempat mereka.
Demikian laporan koordinator tim relawan Deni Yudawan kepada ABI Press via WA. Menurutnya, hanya dengan cara seperti itulah saat ini warga dan tim relawan yang terjebak di dusun Sedawun bisa mendapatkan bantuan logistik dari luar.
Deni mengakui bahwa dengan cara itu sangat diperlukan tenaga ekstra. Menarik bantuan logistik dengan berat mencapai 15 kg saja, diperlukan tenaga 5 orang agar sampai ke dusun Sedawun. Tapi apa boleh buat, hanya cara itulah yang saat ini menurutnya paling efektif dan bisa dilakukan agar pemenuhan kebutuhan warga tetap terjaga.
Sementara alternatif lain pengiriman bantuan berupa pembukaan jalur baru dengan cara menerobos hutan dan melewati perbukitan yang naik turun, tidak pernah dipilih warga, melihat kondisi rute yang begitu sulit dan pasti akan sangat melelahkan. Bila dipaksakan maka jumlah logistik yang bisa dibawa dengan cara dipikul dan berjalan kaki pun tak akan bisa maksimal.
Karenanya, hanya pasukan TNI yang sementara ini melakukan pengiriman bantuan dengan cara semacam itu. Dengan jalan kaki naik-turun perbukitan, 12 personil TNI baru tida di dusun Sedawun pagi hari. Mereka membawa 4 karung beras yang dipikul bergantian melewati medan yang sulit dan terjal.
Harus diakui, datangnya bantuan itu sedikit mengobati kecemasan tim relawan dan warga yang masih terisolir di sana. Setidaknya, warga dan tim relawan masih memiliki stok bahan makanan untuk dua hari ke depan. (Deni-Lutfi/Yudhi)