Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Suporter ISIS Indonesia Tuntut Pembebasan AA

Empat puluh delapan jam sudah berlalu dan ISIS Indonesia tetap gagal membebaskan rekan mereka AA yang ditahan polisi karena sebuah kasus pencemaran nama bai

Empat puluh delapan jam sudah berlalu dan ISIS Indonesia tetap gagal membebaskan rekan mereka AA yang ditahan polisi karena sebuah kasus pencemaran nama baik.

Suasana mesjid Muhammad Ramadhan yang Selasa dini hari (18/2) tadi dijadikan titik kumpul dan dipadati jamaah ISIS, siang ini tampak lengang. Sementara tak jauh dari sana, kantor Polsek Bekasi Selatan yang sebelumnya sempat menjadi sasaran teror dan pengepungan massa berjaket hitam dan bercelana cingkrang itu, kelihatan lebih ramai dengan penjagaan lebih ketat dari biasanya. Puluhan aparat berjaga, mengamati pawai caci-maki dan iring-iringan motor serta mobil yang dipenuhi atribut bendera hitam ISIS di depan kantor polisi.

Kontributor ABI Press di TKP mewartakan masyarakat sekitar
perumahan Taman Galaxy mulai resah akibat aksi anarkis massa ISIS yang selain memblokade jalan dan menyebabkan kemacetan, juga diketahui melakukan tindak kekerasan terhadap salah seorang wartawan yang meliput kejadian pengepungan Polsek Senin (17/2) malam. Menurut kesaksian Sudrajat, salah seorang warga, sang wartawan dipukuli, badannya dibentur-benturkan ke pagar Polsek, kameranya diambil paksa, dan datanya dihapus oleh wartawan lain yang belakangan diketahui memang pro massa ISIS.

Keresahan warga bertambah setelah mereka mengetahui bahwa massa pengepung Polsek itu ternyata bukan warga asli perumahan melainkan pendatang haram dari luar. Mereka datang menggeruduk Polsek, menuntut pembebasan AA sambil mencaci-maki dan meludahi polisi sejak pukul tujuh malam hingga pukul satu dini hari.

Belum hilang trauma warga atas kejadian semalam, hari ini sudah ramai beredar seruan simpatisan ISIS yang menamakan diri mereka Sunnah Defence League agar ‘pasukan’ mereka kembali datang melanjutkan pengepungan Polsek. Dalam seruan itu dengan tegas kelompok ini pun mengajak para pengikutnya agar segera membebaskan AA dari tahanan. Mereka menjadwalkan kembali pengepungan Polsek pada pukul 9 pagi tadi. Karena itu massa dan simpatisan diseru berkumpul di mesjid Muhammad Ramadhan pada pukul 8 pagi.

Selain itu, mereka juga mengklaim bahwa AA sama sekali tidak bersalah. Penahanan AA menurut mereka tak lebih disebabkan oleh andil Kapolsek Bekasi Selatan yang mereka cap sebagai salah seorang jamaah LDII selaku pihak penggugat kasus pencemaran nama baik yang menjerat AA.

Kontributor kami yang hadir di lokasi mendapati ternyata demo besar-besaran sesuai seruan yang beredar itu tak terbukti. Yang ada hanya iring-iringan pawai motor dan truk lengkap dengan atribut bendera hijau dan hitam Al-Qaeda Internasional.

Mira, juru parkir di halaman Polsek menyatakan bahwa massa pendemo lewat begitu saja di depan kantor Polsek sambil mencaci-maki polisi. Mereka mengacung-acungkan jari tengah sambil berteriak-teriak: polisi kecil, polisi thagut, polisi kafir..

Terkait tuduhan terhadap Kapolsek, hingga berita ini diturunkan ABI Press belum mendapat konfirmasi dan klarifikasi dari AKP Susilo Edy, yang mereka tuduh bersekongkol dengan pihak LDII yang dicap sesat AA. (Muhammad/Yudhi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *