Berita
Suasana Peringatan Haul Habib Husein bin Abu Bakar al-Habsyi di Bangil, Jawa Timur
Jawa Timur – Haul adalah tradisi yang diadakan setahun sekali di kalangan kaum Muslimin untuk mengenang hari wafatnya seseorang. Terkadang acara tahunan itu diikuti jamaah sampai ribuan orang apabila yang diperingati hari wafatnya dianggap sebagai pribadi mulia atau tokoh terhormat di kalangan masyarakat daerah tersebut.
Salah satu contohnya adalah haul yang dilaksanakan hari Minggu (07/4/2019) lalu oleh Yayasan Pesantren Islam (YAPI) Bangil untuk mengenang wafat almarhum Habib Husein al-Habsyi, pendiri pondok pesantren yang terletak di kawasan Pasuruan, Jawa Timur tersebut.
Acara yang dimulai pukul 9 pagi itu dihadiri sekitar 1000-an jemaah. Sebagiannya adalah alumni pelajar / santri YAPI dari berbagai wilayah di Indonesia, baik Jawa maupun luarPulau Jawa, yang memadati area masjid ats-Tsaqalain di dalam kawasan ponpes itu.
Acara dibuka oleh Habib Abdillah Baabud mewakili keluarga besar Habib Husein al-Habsyi. Memimpin pembacaan surah Yasin dan Tahlil oleh Habib Ali Ridho. Habib Muhammad Alwi BSA menjadi pencermah inti, beberapa poin penting dalam ceramah beliau menceritakan tentang sosok dan kepribadian mulia dari almarhum Habib Husein.
Menurut Habib Muhammad Alwi BSA sosok Habib Husain al-Habsyi dalam dakwahnya mengembangkan beberapa poin penting, antara lain; ilmu pengetahuan, akhlak, toleransi kepada setiap agama. Menekankan kemerdekaan / kebebasan kepada setiap orang untuk meyakini apa yang telah menjadi temuannya dan menghargai apa yang telah diyakininya. Membaca semua buku dari berbagai pandangan tokoh untuk menambah wawasan keilmuan. Ulama Rabbani ini, sepanjang perjalanan terus dikenang, dibanggakan, serta diabadikan sebagai tokoh yang jujur, berani, ikhlas, semangat, disiplin, dedikasi, pengetahuan yang luas, akhlaqi, dan sebagai teladan bagi generasi masa kini dan masa mendatang. Beliau melahirkan ratusan tokoh besar bahkan ribuan manusia penting dalam upaya menghantarkan kepada kebenaran sejati agama ini, kebenaran Muhammad Saw dan keluarga Muhammad, dari kemuliaan lisannya lahirlah sosok Husain-Husain baru.
Masjid yang Habib Husain al-Habsyi dirikan diberi nama Ats-Tsaqalain, yang memberikan pesan penting bahwa umat Islam memiliki dua pusaka yang wajib dijadikan pedoman sepanjang hayat di tengah bergumulnya pandangan dunia yang tidak jelas arahnya, yaitu Kitabullah dan Ahlulbait, yang menjadi bahtera penyelamat dalam mengarungi perjalanan kehidupan dunia yang begitu kompleks. [bagir/pasky/hasballah]