Berita
ISIS Indonesia Kepung Polsek Bekasi Selatan
Suasana sepi Senin malam (17/2) di depan Polsek Bekasi Selatan yang terletak di Pekayon, Perumahan Galaxy berubah gaduh. Sekawanan pria berjaket hitam dan bercelana ngatung (di atas mata kaki) berteriak-teriak tepat di depan halaman markas polisi itu. Karuan saja keributan ini menyita perhatian sejumlah warga yang lalu lalang di dekat tempat itu. Bahkan aksi gerombolan massa memblokade jalan umum di depan Polsek, sempat mengganggu kelancaran lalu lintas para pengguna jalan di sana.
Itulah aksi pendukung kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syam-milisi haus darah dan gemar memenggal kepala orang di Suriah), yang merupakan jamaah Masjid Muhammad Ramadhan, Taman Galaxy, Bekasi, mengepung kantor Polsek Bekasi Selatan yang berada seratus meter di selatan masjid, selama beberapa jam.
Aksi ini dilakukan kawanan pendukung ISIS untuk membebaskan salah seorang pimpinan mereka berinisial AA yang pada Senin pagi (17/2) dicokok pihak kepolisian untuk mempermudah penanganan kasus hukum yang tengah menjeratnya. Pihak kepolisian menilai AA telah melanggar salah satu pasal UU ITE, karena disinyalir telah mencemarkan nama baik pihak tertentu melalui media online (YouTube) dan dengan sengaja menyebarkannya secara luas.
“Mereka memaksa salah seorang tersangka berinisial AA yang proses kasusnya sudah status P21 dan selanjutnya akan kami limpahkan ke kejaksaan, agar segera dibebaskan. Padahal untuk mempermudah proses hukumnya, pimpinan mereka itu pagi tadi memang kami amankan di Polsek sini,” ujar AKP Susilo Edy, Kapolsek Bekasi Selatan saat diwawancarai tim ABI Press di depan kantornya.
Dalam upaya pembebasan paksa AA, simpatisan ISIS ngotot menerobos masuk ke kantor Polsek. Namun aksi mereka segera dihadang aparat yang berjaga di sana. Kedua pihak sempat bersitegang dan hampir saja bentrokan terjadi. Ketegangan dipicu ulah provokatif dan tak sopan simpatisan ISIS yang mencaci-maki petugas kepolisian dengan sebutan ‘thagut’ sambil sesekali meludahi aparat penegak hukum itu. Untunglah pihak kepolisian tak terpancing ulah kasar mereka dan tetap tegas dan bijak menjalankan tugasnya.
“Memang benar anggota kami mereka ludahin. Tapi saya perintahkan agar mengalah. Jangan sampai main pukul,” tegas AKP Susilo Edy.
“Bukan hanya mereka. Polisi juga kan misinya Amar Makruf Nahi Mungkar, siapa yang melanggar hukum sudah pasti akan ditindak. Bukan berarti kalau sudah jadi Ustad tapi melakukan pelanggaran lalu tidak kami tindak. Ya nggak begitu lah,” lanjut Kapolsek Bekasi Selatan itu.
Setelah hampir empat jam upaya menerobos barikade petugas yang berjaga ketat di depan kantor Polsek Bekasi Selatan tak membuahkan hasil, akhirnya para pendukung ISIS pun menghentikan aksinya sekitar pukul 23:30 malam. Tak berapa lama mereka kembali beringsut ke Masjid Muhammad Ramadhan. Perlu dicatat bahwa di masjid ini, beberapa hari yang lalu, sejumlah jamaahnya melangsungkan prosesi baiat (sumpah setia) sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok ISIS (yang berafiliasi dengan Al-Qaeda Irak dan Suriah). Selain itu, di tempat yang sama sekitar sebulan yang lalu, juga diadakan sebuah kajian Anti Densus 88.
Mereka bertahan di sana hingga pukul 01:00 dini hari, sebelum akhirnya pulang ke rumah masing-masing.
Saat ABI Press meninggalkan TKP, tampak kondisi Polsek sudah kembali kondusif, aman dan terkendali. (Lutfi/Yudhi)