Berita
Antusiasme Anak-Anak Membaca Buku di Kampung Literasi Sigi
Hari itu, Minggu (10/03/2019) lembaga Kampung Literasi Sigi (KLS) mendapatkan kiriman buku-buku baru dari DPP Ahlulbait Indonesia. Buku -bukunya berjumlah 79 buah dengan judul yg beragam.
Veriyal A. Sikilibu sebagai pengelola pojok baca mengatakan bahwa banyaknya buku buku berseri dan bercerita berbagai macam kisah dongeng menarik. Diantaranya buku berseri Cerita Balita, Baby islamic princess, mengenal Asmaul Husna lewat cerita dongeng, cerita cerdas utak atik soal ipin dan upin, cerita seri Mindy, cerita princess academy opera dongeng, ada kisah sahabat super, cerita panutan anak islam, cerita seri pintar bersama bernard, seri aku cinta hadist dan beberapa buku dewasa tentang mengurai persoalan dan agenda penyelamatan bangsa.
Setelah buku-buku ini tercatat sebagai koleksi perpustakaan lembaga, banyak anak-anak langsung memilih dan membaca karena sampul dan ceritanya yang sangat menarik. Ada yang langsung mengambil 2 sampai 5 seri buku untuk dibaca berurutan.
Antusias anak-anak membaca memang terlihat meningkat, apalagi buku cerita dongeng berseri ini terlihat dari sampul sampai isi full warna dan berisi gambar-gambar menarik. Hingga anak-anak terlihat berebutan buku karena takut tidak kebagian. Kata Verial yang juga masih kelas XII SMA itu.
Begitu juga pada malam harinya. Puluhan anak pun datang berkunjung ke pojok baca. Mereka seperti bersemangat sekali mau menghabiskan seluruh buku berseri itu. “Bagus cerita ka, gambar-gambarnya juga”; kata Husan dan Husein si kembar dengan menggunakan bahasa daerah kaili.
Nurmin Nurjannah yang juga pendamping program mengatakan bahwa suasana pojok baca jadi ramai ketika kakak pendamping program membacakan dongeng tentang “Putri dari Timur”, dan merubah nama tokoh ceritanya menjadi nama anak-anak yang berkunjung. Sesekali mereka tertawa dan bertepuk tangan karena disebutkan namanya. Hingga semua anak yang hadir harus disebutkan namanya satu persatu supaya tidak ada yang merasa kecewa. Tentu dengan mengganti buku dan seri cerita dan membacakannya beberapa kali.
Nurmin menambahkan; begitu memang suasana pojok baca KLS ketika ada buku yang baru tiba. Atau ada hal-hal yang baru yang diajarkan oleh para pendamping program. Semacam ada situasi kegembiraan anak ketika ada hal yang baru.
Anak-anak harus bergembira selama proses belajar mengajar. Tanpa kegembiraan, sebuah proses pembelajaran akan sia-sia. Anak-anak yang selalu dipaksakan untuk melakukan sesuatu hal, lalu mendapatkan situasi belajar monoton dan kaku maka itu akan berakibat pada kesehatan mentalnya. Biasanya akan menjadi tidak percaya diri dan takut melakukan banyak hal.
Pendidikan mesti menumbuhkan keceriaan, kemerdekaan, kemandirian dan inovasi, kreativitas dan kecakapan sosial. Pendidikan harus memberi sentuhan untuk mengembangkan bakat dan minat serta mengenal potensi dari masing masing jiwa mereka. Karena tanpa itu, masa depan generasi akan tetap suram dan menghasikan sekelumit problem kehidupan yang tak kunjung selesai. Tutup Nurmin mengakhiri cerita di pojok baca kampung literasi sigi.