Berita
Kesempurnaan Iman Menurut Rasul Saw dan Para Imam As
Rasulullah Saw bersabda, “Tiga perkara yang jika ada pada diri seseorang, niscaya imannya sempurna, yaitu: orang yang tidak takut di jalan Allah kepada celaan orang yang suka mencela, tidak suka riya (pamer) sedikit pun dari amalnya, dan orang yang jika dihadapkan kepadanya dua urusan, yang salah satunya untuk dunia, sedangkan yang satunya lagi untuk akhirat, maka dia memilih urusan akhirat daripada dunia.” [Kanz al-Ummal, hadis-43347]
Rasulullah Saw bersabda,“Tidak akan sempurna iman seorang hamba sehingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dicintainya untuk dirinya sendiri dan sehingga dia takut kepada Allah, baik dalam canda maupun keseriusannya.” [Kanz al-Ummal, hadis-106]
Rasulullah Saw bersabda, “Tidak akan sempurna iman seorang hamba kepada Allah sehingga ada padanya lima perkara, yaitu: bertawakal kepada Allah, menyerahkan segala urusannya kepada Allah, tunduk kepada perintah Allah, ridha pada ketetapan Allah, dan bersabar atas musibah yang diberikan Allah kepadanya. Sesungguhnya barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan menolak karena Allah, maka sesungguhnya imannya telah sempurna.” [Bihar al-Anwar, jil.77, hal.177, hadis ke-10]
Imam Ali as berkata, “Orang yang paling sempurna imannya di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya di antara kalian.” [Bihar al-Anwar, jil.71, hal.387, hadis-34]
Imam Ali as berkata, “Tiga perkara yang barangsiapa ada pada dirinya, maka telah sempurna imannya, yaitu: akal, sabar dan ilmu. [Ghurar al-Hikam, hadis ke-4658]
Imam Ali as berkata,“Tidaklah sempurna iman seorang hamba sehingga dia mencintai orang yang dicintai Allah Yang Mahasuci dan membenci orang yang dibenci AIIah Yang Mahasuci.” [Ghurar al-Hikam, hadis ke-10849]
Imam Shadiq as berkata, “Sesorang hamba tidak akan dapat menyempurnakan hakikat iman sehingga ada padanya tiga perkara, yaitu: pemahaman (fikih) di dalam agama, pengaturan yang baik di dalam kehidupan, dan bersabar di dalam menghadapi musibah.” [Bihar al-Anwar, jil.78, hal 239, hadis ke-78]
Imam Shadiq as berkata,“Sesungguhnya iman memiliki sepuluh tingkat seperti tingkatan anak tangga, yang dinaiki darinya anak tangga demi anak tangga. Oleh karenanya, janganlah orang yang naik anak tangga kedua mengatakan kepada orang yang naik anak tangga pertama,’Kamu tidak mempunyai suatu pegangan,” sehingga dia sampai ke anak tangga yang sepuluh. Janganlah kamu menjatuhkan orang yang berada di bawahmu, (jika kamu lakukan itu), niscaya orang yang berada di atasmu akan menjatuhkanmu. Jika kamu melihat ada orang yang berada Iebih bawah daripadamu satu anak tangga, maka angkatlah dia kepadamu dengan kelembutan, dan janganlah kamu memikulkan kepadanya apa yang tidak sanggup dipikulnya karena kamu akan mematahkannya. Sebab, barangsiapa yang mematahkan seorang mukmin, maka dia wajib membetulkan tulang orang mukmin yang patah itu.” [Al-Kafi, jil.2, hal.45, hadis ke-2]
Mizanul Hikmah, Jilid 1