Berita
Konferensi Damaskus, 500 Ulama Sunni Syiah Tegaskan Pembangunan Peradaban Islam Moderat
Pertemuan “Forum Ulama” ke-14 yang melibatkan 500 ulama, cendikiawan, dan tokoh keagamaan Islam Sunni dan Syiah dari berbagai negara telah diselenggarakan di Damaskus, ibu kota Suriah, dengan tema “Peran Ulama Dalam Penguatan Makna Kewarganegaraan dan Penjagaan Tanah Air”, Rabu (30/1/2019).
Pejabat bidang hubungan Arab dan regional kelompok pejuang Hizbullah Lebanon, Syeikh Hassan Izzuddin, mengatakan, “Sangat penting dalam konteks rekonstruksi bahwa kita tak boleh melupakan pengembalian karakter manusia yang menjadi dasar pembangunan negeri.”
Baca juga Infografis: Sunni Syiah dalam Ukhuwah Islamiyah
Pertemuan ini diprakarsai oleh Kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran di Suriah bekerjasama dengan Kementerian Wakaf Suriah dan Forum Pendekatan Antarmazhad Sedunia. Para pesert menegaskan keharusan alim ulama berperan dalam pembangunan peradaban Islam moderat.
Wakil Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran di Suriah Sayyid Abu Fadhl Thabathabai Ashkazri dalam pertemuan ini berseru, “Wahai alim ulama, Anda sekarang, sekarang dan bukan besok, hendaknya memainkan peranan historis untuk membangun peradaban Islam moderat dan nilai-nilai luhur kemanusiaan.”
Para peserta pertemuan sama-sama menegaskan bahwa faham terorisme dan takfiri Wahhabi tak memiliki tempat di dunia, dan bahwa pemerintah Arab Saudi selama ini tak pernah berbuat apapun kecuali pembunuhan dan penghancuran di Suriah, Irak, Afghanistan dan lain-lain di dunia.
Menteri Wakaf Suriah Mohammad Abdul Sattar al-Sayyid mengatakan, “Kami setia kepada apa yang telah ada. Kami selamanya tidak pernah melupakan bahwa Republik Islam Iran, terutama Imam Khamenei (Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran) – semoga Allah melindunginya- serta para pejuang Hizbullah dalam resistensi gagah berani Lebanon telah bersama kami di saat kami terdesak.”
Para peserta pertemuan menegaskan bahwa rakyat Suriah mendukung penuh para pemimpin mereka dalam perang melawan terorisme dan perlawanan terhadap intervensi asing, dan bahwa dukungan Iran dan Hizbullah kepada Suriah telah andil besar dalam kemenangan yang telah diraih Damaskus.
Mereka juga menyatakan bahwa setelah Kubu Resistensi berhasil mencetak kemenangan-kemenangan besar tiba saatnya sekarang penguatan makna negeri dan kewarganegaraan untuk membangunan peradaban Islam yang menopang kejayaan dan keteguhan rakyat. (LI/tasnimnews)