Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Dubes RI di Iran: Indonesia Berpotensi Jadi Negara Demokrasi Terbesar di Dunia

Teheran – Duta Besar Republik Indonesia untuk Iran menilai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini berpotensi menjadi negara demokrasi terbesar di dunia.

Pernyataan optimistis  tersebut disampaikan Octavino Alimudin dalam sambutannya sebagai  pembicara kunci pada diskusi peringatan hari demokrasi  internasional bertema “Masa Depan Demokrasi Indonesia dan Tantangan Zaman” di Tehran.

“Indonesia sejak awal berdirinya sampai saat ini menerapkan sistem demokrasi,” tutur Dubes Octavino hari Jumat sore (28/9).

“Sejak tahun 1945 sampai sekarang di era reformasi, setidaknya Indonesia telah menerapkan beberapa bentuk demokrasi, di antaranya:  demokrasi parlementer, terpimpin dan demokrasi Pancasila.” tegasnya.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Iran  Merangkap Turkmenistan menjelaskan negaranya memiliki modalitas besar dalam berdemokrasi.

“Sistem pemerintahan yang menjamin demokrasi, ketersediaan sumber daya manusia, penegakan hukum yang menjangkau seluruh pemangku kepentingan, pemilu yang semakin matang, serta integrasi hukum nasional dan internasional,”  papar master hukum jebolan Universitas  Kent (UKC), Canterbury, Inggris.

Selain itu, ungkap Dubes Octavino,  Indonesia juga memiliki faktor pendukung demokrasi  yaitu: generasi muda, media, seta perkembangan teknologi informasi  dan komunikasi yang sedang tumbuh.

Pada hari Jumat (28/9) digelar diskusi peringatan hari demokrasi internasional dengan tema “Masa Depan Demokrasi Indonesia dan Tantangan Zaman” yang berlangsung di aula lantai empat Universitas Mazhab-mazhab Islam (University of Islamic Sects), Tehran, ibu kota Republik Islam Iran.

Diskusi hasil kerja bareng KBRI Tehran, IPI, HPI dan Gusdurian Tehran ini dihadiri seratusan mahasiswa, warga dan dispora Indonesia yang datang dari kota Tehran, Esfahan, Qom, Mashhad, Lorestan dan Gorgan.

Duta Besar RI untuk Iran bersama para pembicara diskusi

Selain menghadirkan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Iran dan Turkmenistan, Octavino Alimudin sebagai pembicara kunci, diskusi dalam dua sesi ini mengundang pembicara Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Syafaatun Almirzanah Ph.D, Atase Politik KBRI Tehran, Priadji Soelaiman, Ketua Yayasan Ponpes Darul Muttaqien, Kiki Mikael, koordinator Gusdurian Tehran Purkon Hidayat, dan koordinator Indonesia Discussion Forum, Muhammad Ma’ruf.

Dari elemen mahasiswa, hadir Muhammad Habri Zein selaku perwakilan HPI Iran, dan Ismail Amin dari IPI Iran sebagai pembicara dalam diskusi tersebut.

Hadir pula pembicara tamu, mantan atase kebudayaan Iran untuk Indonesia, Dr. Hojjatollah Ibrahimian yang saat ini menjabat sebagai wakil rektor University of Islamic Sects Tehran sebagai panelis, sekaligus memberikan sambutan selaku tuan rumah.

Sejak 1988, PBB menetapkan setiap tanggal 15 September sebagai hari demokrasi internasional yang diperingati di seluruh penjuru dunia.(Parstoday)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *