Berita
Kerja Sama Indonesia – Iran Meningkat di Semua Bidang
Tehran – Menurut Kantor Berita ABNA, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Islam Iran Octavino Alimudin mengatakan hubungan bilateral antara Jakarta dan Tehran yang telah terjalin lebih dari 50 tahun, saat ini berlangsung dengan baik di seluruh bidang kerja sama.
“Selama satu tahun terakhir, peningkatan kerja sama kedua negara berlangsung di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, konsuler dan pertahanan keamanan,” kata Octavino dalam pidato peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI yang digelar di Wisma Kedutaan Besar RI (KBRI) Tehran, ibu kota Iran, Jumat (17/8).
Dia menambahkan, sejumlah kesepakatan telah ditandatangani, di antaranya; kesepakatan di bidang pengawasan obat dan makanan, perlindungan hak perempuan dan anak serta kerja sama di bidang pendidikan tinggi. Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk mendorong kerja sama sdi berbagai bidang.
Selain penandatangan berbagai perjanjian, lanjut Octavino, negosiasi dan kegiatan saling kunjung antara para menteri dan utusan khusus presiden kedua negara berlangsung untuk membahas kerja sama ekonomi, perdagangan serta kemajuan nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
Menurutnya, kunjungan ketua DPR RI ke Tehran pada Januari 2018, kunjungan wakil presiden Iran ke Indonesia pada Mei 2018 dan kunjungan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat ke Tehran pada April 2018 menunjukkan dukungan atas kepemimpinan masing-masing negara dalam berbagai forum internasional yang diadakan di Indonesia dan Iran.
Dubes RI untuk Tehran lebih lanjut menyinggung hubungan Indonesia dan Iran di bidang kepemudaan dan olahraga. Dia menuturkan, Indonesia dan Iran menjalin kerja sama peningkatan kapasitas dan prestasi di berbagai bidang.
“Pelatihan atlet Pencak Silat Iran oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia dan pelatihan atlet Wushu Indonesia oleh Federasi Wushu Iran serta keberhasilan atlet dan pelajar kedua negara dalam menggondol medali dalam pertandingan yang diadakan di Indonesia dan Iran menunjukkan ketulusan dalam meningkatkan prestasi masing-masing,” jelasnya.
Baca juga Titik Temu Sunni Syiah Dalam Kaca Mata Gus Dur
Octavino juga menegaskan pentingnya untuk tetap menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Iran, dan bahkan hubungan ini harus ditingkatkan, termasuk dalam memastikan hak-hak warga negara yang tinggal di kedua negara.
“Pelaksanan pertemuan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Tehran dengan hadirnya komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pimpinan Kementerian Luar Negeri RI serta kehadiran enam PPLN di kawasan menunjukkan dukungan dan kondusifnya situasi dalam negeri Iran,” ujarnya.
Di bagian lain pidatonya, Octavino menyinggung upaya perlindungan warga negara Indonesia di Iran selama satu tahun terakhir. Menurutnya, upaya ini membuahkan hasil dengan diselesaikannya kasus 54 orang WNI dan perolehan kompensasi sebesar US$256.400.
Dubes RI untuk Iran dan Turkmenistan itu berharap warga negara Indonesia di Iran untuk senantiasa menjalin komunikasi dengan KBRI khususnya dalam menghadapi situasi politik yang tidak menentu saat ini. Dia menegaskan, KBRI berkomitmen untuk memudahkan sarana komunikasi dan terbuka atas masukan penyempurnaan sistem perlindungan warga negara Indonesia di Iran.
Octavino juga mendorong partisipasi warga negara Indonesia dan diaspora Indonesia di Iran dalam berbagai kegiatan KBRI melalui tatap muka di berbagai kesempatan sehingga KBRI lebih memahami permasalahan yang ada dan mengupayakan penyelesaian yang terbaik.
Di akhir pidatonya, Octavino mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung pelaksanan Asian Games ke-18 yang dimulai dari tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018. Menurutnya, dukungan kepada ajang olahraga terbesar di Asia ini bisa dilakukan dengan mensosialisasikannya di lingkungan masing-masing.
“Indonesia berharap dapat menjadi tuan rumah yang baik dan sekaligus masuk dalam 10 besar perolehan medali terbanyak,” tuturnya.
Dubes RI untuk Iran berpendapat bahwa pelaksanaan dan capaian berbagai kegiatan di atas menunjukkan eksistensi Indonesia yang semakin diakui dunia sehingga hal ini harus dilanjutkan dengan kerja nyata guna mencapai prestasi bangsa.
“Indonesia harus menjadi negara maju yang berdiri sejajar dengan negara-negara lainnya di dunia sebagai negara yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian,” pungkasnya. (abna/asf/abi)