Berita
Banjir Jepara Tak Kunjung Reda
Hingga hari ke tujuh saat ini (25/01), Kabupaten Jepara masih terendam banjir dan terisolasi. Kondisi ini diperparah oleh langkanya BMM di sepanjang jalur Jepara-Tayu, Jepara-Kudus dan Jepara-Demak, sejak dua hari yang lalu. Akibatnya, di tingkat pengecer pada pagi hari (24/01) harga BBM bahkan melejit hingga Rp. 10.000/liter.
Menyikapi kondisi memprihatinkan itu Relawan Ahlulbait yang tergabung dalam HIKDMAT kembali menerjunkan 15 personil ke pusat bencana banjir di Jepara. Ke-15 personil dengan keahlian berbeda itu bergabung bersama TNI, SATPOL PP, POLISI dan relawan kemanusiaan lainnya di bawah koordinasi BPBD Kabupaten Jepara.
Hingga Kamis(24/01), BPBD Kabupaten Jepara mengeluarkan laporan terkait status darurat banjir di Jepara sebagai berikut:
1. Banjir melanda 60 Desa di 9 Kecamatan, 72.000 rumah tergenang, 1.500 rumah terendam ± 1 meter, dan 800 rumah tenggelam.
2. Sejak Januari 2014 terjadi 257 rumah roboh, 177 di antaranya karena banjir (dan hingga saat ini masih terus dilakukan pendataan).
3. Kerusakan akibat tanah longsor: 10 rumah roboh, 5 rusak berat, 65 rusak ringan.
4. Tanah ambles di desa Kunir kecamatan Keling dan Desa Bategede kecamatan Mayong.
5. Dampak terjadinya gelombang tinggi: Stok pangan dan BBM di Karimunjawa sangat minim.
Sementara data pengungsi di berbagai kecamatan per 23 Januari adalah sebagai berikut:
– Welahan 11.397 orang
– Kedung 9.802 orang
– Kalinyamatan 1.850 orang
– Pecangaan 1.957 orang
– Nalumsari 4.500 orang
– Mayong 2.500 orang
– Tahunan 75 orang
Total pengungsi: 32.081 orang
Belum lagi limpahan pengungsi dari kecamatan Wedung Demak sebanyak 1.224 orang yang ditampung di pos pengungsi pasar Ngabul Jepara. (M.Ali/Yudi)