Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Jawaban atas Fitnah Syiah Buatan Majusi Persia

Beberapa orang telah mencampuradukkan antara Republik Islami Iran dengan Syiah. Mereka mencoba untuk menunjukkan bahwa Syiah adalah orang-orang Persia yang membenci Arab. Oleh sebab itu mereka membenci Umar dan beberapa sahabat lainnya. Iran adalah sebuah negara dan Syiah adalah sebuah keyakinan. Keduanya adalah entitas yang berbeda. Banyak pengikut Syiah yang bukan orang Iran. Ada pengikut Syiah di Irak, Hijaz (Jazirah Arab), Suriah, Lebanon, dan mereka semua orang Arab. Selain itu, ada juga Syiah di Pakistan, India, Afrika, Amerika, dan mereka semua bukan Arab atau Persia.

Lebih lanjut, seluruh dua belas imam Syiah adalah Arab Quraisy dari Bani Hasyim. Jika Persia membenci Arab, sebagaimana tuduhan beberapa orang, mereka akan memilih Salman Al-Farisi sebagai imam, karena beliau adalah sahabat besar nabi dan dihormati oleh Syiah maupun Sunni. Di sisi lain, banyak imam Sunni terkemuka adalah orang Persia, seperti Abu Hanifah, Al-Nasa’i, Al-Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Al-Ghazali, Al-Farabi, dan banyak lainnya.

Baca juga  Jawaban atas Fitnah Konsep Imamah buatan Abdullah bin Saba

Jika semua Syiah adalah orang Persia yang menolak Umar karena dia telah menghancurkan kekuatan mereka, bagaimana kita menjelaskan penolakan orang-orang Arab (terhadap Syiah) yang bukan orang Persia? Karenanya, hal tersebut adalah pernyataan yang tidak masuk akal. Orang-orang ini menolak Umar karena perannya dalam mengeluarkan Ali dari kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Saw dan juga karena perselisihan yang tragis.

Memang benar bahwa Syiah, entah mereka Arab atau Persia atau bangsa lainnya, mengikuti Alquran dan Sunnah Nabi yang disampaikan oleh keluarga beliau, dan menolak alternatif lain. Meskipun ada kebijakan menindas rezim Umayyah dan Abbasiah selama tujuh abad. Selama periode itu, mereka mengejar orang-orang Syiah di mana pun. Mereka membunuh, mengusir, menolak hak-hak mereka, dan berusaha menghancurkan kultur dan warisan intelektual, kemudian menyebarkan berbagai macam rumor tentang mereka agar orang-orang menjauh darinya. Warisan dari kebijakan tersebut masih terasa sampai sekarang.

Dalam literatur Islam otentik mengandung banyak riwayat yang berpihak pada Persia. Di antaranya:

Shahîh Al-Bukhârî hadis 4897, Abu Hurairah meriwayatkan, “Kami dulu sedang duduk bersama Nabi, maka surah Al-Jumu’ah diturunkan kepadanya dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka… (QS. Al-Jumu’ah [62]: 3). Saya berkata, ‘Siapakah mereka, wahai Rasulullah?’ Nabi tidak menjawab sampai saya mengulangi pertanyaan tiga kali. Pada saat itu, Salman Al-Farisi bersama kami. Maka Rasulullah meletakkan tangannya pada Salman, berkata, ‘Seandainya iman berada di bintang Tsuraya, maka orang-orang dari orang ini (Persia) yang akan menggapainya.”

Salman berasal dari sebuah provinsi di Iran bernama Fars, yang saat ini berada di tengah-tengah Iran. Imam Muslim, Imam Ahmad bin Hanbal dan Al-Tirmidzi juga memiliki riwayat yang sama dengan di atas.

(Dikutip dari Buku “Syiah Menurut Syiah” Tim Penulis Ahlulbait Indonesia)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *