Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Kisah Hikmah Nabi Idris a.s.

“Idris sang Nabi as, siang harinya berdakwah keliling kampung sambil berpuasa dan istirahat tidur ketika menjelang tengah malam. Beliau dinamai Idris karena banyaknya dia mengajarkan kebijaksanaan Allah Azza wa Jalla dan sunah-sunah Islam (kepada kaumnya).” -Ibnu Abbas as

Idris adalah putra Bard, putra Mahail, putra Kenan, putra Anush, putra Syits, putra Adam. Dia dipanggil dengan beberapa nama panggilan kebesaran, karena dia mempunyai tiga posisi kunci, yakni sebagai raja, sebagai orang yang bijaksana, dan sebagai seorang nabi. Dia dilahirkan di kota Manf, Ibukota Mesir Kuno di sisi kiri kota Kairo yang dikenal sebagai Ayn al-Syams.

Idris diangkat sebagai nabi, 200 tahun setelah Adam as wafat dan tinggal menetap di Masjid Shalih di Kufah untuk beberapa saat lamanya. Ada tiga puluh kitab yang diturunkan kepadanya. Dia mengajar ilmu astrologi (perbintangan) kepada kaumnya. Dalam usianya yang relatif singkat, dia wafat dan roh sucinya naik menembus lapisan-lapisan langit menuju haribaan Tuhannya. Al-Quran suci mengatakan,

Sesungguhnya dia adalah nabi yang jujur. (QS. Maryam [19]; 56)

Menjadi Guru Keliling

Dari Ibnu Abbas as berkata, ”Idris sang Nabi as, siang harinya berdakwah keliling kampung sambil berpuasa dan istirahat tidur ketika menjelang tengah malam. Beliau dinamai Idris karena banyaknya dia mengajarkan kebijaksanaan Allah Azza wa Jalla dan sunah-sunah Islam (kepada kaumnya).”

Sesungguhnya Idris senantiasa memikirkan dan merenungkan tentang keagungan Allah Azza wa Jalla. Dia berkata, “Sesungguhnya, bagi lapis-lapis langit dan bumi ini, dan penciptaan yang agung berupa matahari, bulan, bintang, gemintang, awan, hujan, dan segala sesuatu yang ada ini pasti memiliki Tuhan yang telah menciptakan dan menatanya dengan kekuasaan-Nya maka aku pasti akan menyembah Tuhanku ini dengan sebaik-baik penyembahan kepada-Nya.”

Baca juga: Kisah Nabi Syits a.s.

Ketika berada di tengah-tengah sekelompok kaumnya, dia akan menasihati dan mendidik mereka, mengingatkan mereka, menyadarkan mereka, dan menyeru mereka pada penyembahan Sang Pencipta segala sesuatu ini.

Satu demi satu mereka menjawab seruannya tersebut hingga mereka berjumlah tujuh orang, kemudian menjadi tujuh puluh orang, lalu jadilah mereka berjumlah tujuh ratus orang pengikut, kemudian jumlah mereka mencapai seribu orang.

Idris berkata kepada mereka, ”Marilah kita menentukan pilihan di antara orang-orang pilihan kita sebanyak seratus orang laki-laki.”

Mereka pun memilih seratus orang laki-laki di antara orang-orang pilihan mereka. Dari seratus orang itu dipilih 70 orang saja, kemudian dari 70 orang itu mereka memilih sepuluh orang, kemudian dari sepuluh orang itu mereka memilih tujuh orang.”

Idris berkata kepada tujuh orang tersebut, ”Marilah kita berdoa, sedangkan yang lainnya mengucapkan ‘amin.’ Mudah-mudahan Tuhan Yang Mahamulia keagungan-Nya ini menunjuki kita kepada penyembahan kepada-Nya.”

Baca juga: Kisah-kisah Hikmah Nabi Khidir a.s.

Mereka pun meletakkan kedua tangan-tangan mereka di atas tanah dan melakukan ritual doa yang panjang (lama). Karena mereka tidak menyaksikan tanda-tanda adanya jawaban sedikit pun (dari Allah) bagi mereka, kemudian mereka pun mengangkat kedua tangan mereka ke langit. Allah Azza wa Jalla pun mewahyukan kepada Idris as, mengabarinya dan menuntunnya pada beribadah kepadaNya. Orang-orang yang beriman yang bersamanya pun tidak pernah absen menyembah Allah Azza wa Jalla dan tidak pula menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun hingga Allah Azza wa Jalla mengangkat Idris ke langit.

Kreativitas Idris

Nabi Idris as adalah orang pertama yang menulis dengan pena dan orang pertama yang menjahit baju dan sandalnya. Sembari menjahit (pakaian dan sandalnya) dia selalu menyucikan Allah (bertasbih), mengesakan-Nya (tahlil), membesarkan-Nya (takbir ), mengesakan-Nya dan mengagungkan-Nya.”

(Sumber – Buku: Akhlak Para Nabi; dari Nabi Adam Hingga Muhammad Saw / Taaj Langroodi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *