Berita
HIKDMAT Jepara: Siap Berkhidmat Bantu Korban Banjir
Banjir bukan hanya dominasi Ibu Kota DKI Jakarta, namun juga terjadi di Jawa Tengah. Salah satunya di Kabupaten Jepara. Menurut Zainuddin, Koordinator BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kecamatan Welahan, banjir yang terjadi mulai hari Senin ini akibat hujan yang cukup lebat menyebabkan meluapnya sungai Wulan.
Tercatat ada 13 dari 15 desa yang ada di Kecamatan Welahan saat ini terendam banjir. Kecamatan Welahan menjadi wilayah terparah yang terendam banjir di Kabupaten Jepara. Selain kecamatan Welahan juga terdapat kecamatan Mayong, Nalumsari dan Kalinyamat yang juga mengalami banjir cukup parah.
Ketinggian air di setiap wilayah bervariasi dan dapat dibagi menjadi tiga status darurat, yaitu :
1. Darurat 1 dengan ketinggian air berkisar sampai atas rumah, yang terjadi di desa Ketileng, Welahan dan Gedangan.
2. Darurat 2 dengan ketinggian air berkisar 1,7 meter, yang terjadi di desa Gowo, Ujung Pandan dan Karanganyar.
3. Darurat 3 dengan ketinggian air berkisar 1 meter, yang terjadi di desa Kedung Sari, Kendeng, Guwo dan Gedanglo.
Koordinator Himpunan Komunitas Peduli Umat (HIKDMAT) Jepara, M. Ali menyatakan bahwa untuk membantu para korban banjir, HIKDMAT bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daeraj (BPBD) Kabupaten Jepara, malam ini menerjunkan 6 orang anggotanya ke lokasi bencana banjir di Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara untuk membantu penanganan dapur umum dan pendistribusian logistik kepada masyarakat korban banjir.
Data sementara pengungsi di Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara adalah sebagai berikut:
1. SMAN 1 Welahan, 700 jiwa.
2. SMPN 1 Welahan, 319 jiwa.
3. Depan Kantor Pos, 100 jiwa.
4. Ketileng, 25 jiwa.
5. Brantak, 20 jiwa.
6. Masjid Safie Ismail dan Pesantren, 120 jiwa.
7. Ponpes Lidaril Kauman, 60 Jiwa.
8. Kriyan Ketileng, 41 jiwa.
9. Kalipucang Wetan, 100 jiwa.
10. Masjid al Ma’ruf, 150 jiwa.
11. Masjid Baitusomad, 150 jiwa.
12. Rumah Ketua RT 2/RW 4 Ketileng, 45 jiwa.
13. Mutih Demak, 200 jiwa.
“Para pengungsi saat ini sangat membutuhkan bantuan berupa pakaian dalam dan pampers untuk anak-anak. Sementara data pengungsi hingga saat ini tercatat mencapai 2.051 orang, selain masih banyak korban yang belum terevakuasi dan terdata,” terang Ali.
Hingga detik ini tim gabungan Polisi, Kodim dan Satpol PP sedang melakukan koordinasi, guna mengevakuasi korban di daerah yang terisolir. (M.Ali/Yudhi)