Nasional
Harapan Itu Masih Ada
“TUMBUH lagi harapan di hati kami,” aku Nur Kholis, salah seorang pengungsi Muslim Syiah Sampang yang hingga kini masih berada di pengungsian, usai bertemu dengan rombongan mahasiswa dari berbagai daerah di Madura. Nur Kholis mengaku terharu, di tengah tekanan kelompok intoleran dan aparat daerah yang justru melanggar hak-hak konstitusional mereka, masih ada yang peduli akan penderitaan mereka.
Rombongan yang terdiri dari dua puluh mahasiswa dari HMI dan PMII yang tergabung dalam Persatuan Aksi Mahasiswa Peduli Rakyat (SAMPER) ini dipimpin oleh Muhammad Bisri. Seorang mahasiswa berbadan tegap dengan peci hitam ala Soekarno di kepalanya. “Saudara Syiah Sampang ini sudah terzalimi, teraniaya! Sampai dua tahun gak ada titik terang!” ujar Bisri, geram, setelah melihat sendiri kondisi pengungsi Syiah Sampang.
Mengenai usulan rencana relokasi pengungsi, Bisri mengatakan hal ini tidak bisa diterima. Ia menegaskan bahwa relokasi jelas telah melanggar Undang-Undang. “Ini jelas sudah melanggar UU pasal 28 yang menjamin kebebasan beragama, beribadah, berpendidikan, hidup layak dan lain-lain!”
Bagi Bisri, terlantarnya nasib pengungsi Syiah Sampang selama dua tahun ini sungguh mengiris hati. Terlebih manakala pemerintah justru melempem menegakkan hukum. Bisri mencurigai ada yang tidak beres dalam penanganan pengungsi Syiah ini.
“Seakan-akan ada permainan. Terbukti waktu saya pertama datang tidak boleh masuk. Mau silaturrahmi kok dicegat?” ungkap Bisri pada ABI Press.
Kecurigaan Bisri ini sendiri bukan tanpa dasar. Pasalnya, pertemuan mereka dengan pengungsi Syiah Sampang, akhirnya terjadi di masjid di luar komplek Rusunawa. Nur Kholis, salah seorang pengungsi via telepon membenarkan penolakan rombongan mahasiswa tersebut. Bahkan, pihak keamanan Rusunawa hanya mengizinkan beberapa wakil pengungsi Syiah keluar dari komplek Rusunawa untuk bertemu dengan rombongan mahasiswa tersebut.
Di akhir pertemuan, Bisri berjanji, ia beserta para mahasiswa lainnya akan menggalang kekuatan untuk membela hak-hak konstitusional pengungsi Syiah Sampang.
Pengungsi Syiah Sampang boleh sedikit berbahagia, lantaran di tengah-tengah tekanan kelompok intoleran yang tak kenal iba dan kebisu-tulian negara, harapan itu kini kembali tumbuh. (Muhammad/Musa)