Artikel
Berbakti kepada Kedua Orangtua
وَ وَصَّيْنَا الْإِنْسانَ بِوالِدَيْهِ إِحْسانا
“Dan Kami perintahkan kepada manusia untuk berbakti kepada kedua orangtuanya.” (Q.S. Al-Ahqaf, ayat 15)
Sejak hari pertama mengandung, keadaan seorang ibu telah berubah. Ketika janin tumbuh besar dalam rahimnya, bertambah besar pula penderitaan yang dirasakannya. Susah tidur, badan sakit-sakit, dirasakan setiap hari. Hingga datang waktu melahirkan, ibu mempertaruhkan nyawa untuk mengantar anaknya terlahir ke dunia. Perjuangan ekstra berlanjut ketika masa menyusui hingga dua tahun lamanya. Seorang ibu rela menghabiskan malamnya untuk senantiasa terjaga hingga pagi untuk mengganti popok, memberi ASI, maupun mendiamkan tangis si bayi. Semua itu dilakukan dengan kesabaran tingkat tinggi dan kemurahan hati seorang IBU.
Selain ibu, seorang ayah juga memiliki peran penting. Ia bertanggungjawab memberi nafkah keluarga khususnya istri dan anak-anaknya. Meski tugas dan pengorbanan ibu lebih besar, seorang anak wajib berbakti kepada keduanya.
وَ قَضى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلاَّ إِيَّاهُ وَ بِالْوالِدَيْنِ إِحْساناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُما أَوْ كِلاهُما فَلا تَقُلْ لَهُما أُفٍّ وَ لا تَنْهَرْهُما وَ قُلْ لَهُما قَوْلاً كَريماً
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Surah Al-Isra, ayat 23)
Banyak juga riwayat yang menyatakan bahwasanya berbakti kepada orangtua merupakan amal yang memiliki kedudukan tinggi. Berbakti kepada kedua orangtua satu derajat dengan orang yang shalat di awal waktu dan berjuang di jalan Allah swt.
Baca juga: Perintah Birrul Walida’in dalam Al-Quran
Imam Shadiq as berkata, “Amal yang paling baik adalah shalat di awal waktu, berbakti kepada orangtua, dan berjuang di jalan Allah.” (Al-Wafi, jilid 5, hal 496)
Berkenaan dengan ini juga Imam Ridha as berkata, “Allah swt memerintahkan tiga perkara berpasangan dengan tiga perkara lain:
- Shalat berpasangan dengan zakat. Jadi siapa saja yang melaksanakan shalat tapi tidak membayar zakat maka shalatnya tidak diterima.
- Bersyukur kepada-Nya berpasangan dengan berbakti kepada kedua orangtua. Jadi siapa saja yang tidak berbakti kepada kedua orangtuanya maka ia tidak bersyukur kepada Allah swt.
- Takwa kepada Allah swt berpasangan dengan silaturahmi. Jadi siapa saja yang tidak bersilaturahmi maka dia tidak bertakwa.” (Al-Khishal, jilid 1, hal 156)
Dari uraian tersebut kita pahami bahwa berbakti kepada kedua orangtua, adalah bentuk taat kita kepada perintah Allah swt, dan wujud syukur atas karunia yang telah diberikan kepada kita.
Mari jadikan bakti kepada kedua orangtua sebagai bagian dari gaya hidup kita! (Sutia/MZ)