Berita
Riset HAM: Prancis Terlibat Kejahatan Perang Saudi di Yaman
Para aktivis hak asasi manusia internasional menyerukan diakhirinya dukungan pemerintah Prancis terhadap rezim Al Saud dengan memutus penjualan senjata kepada Arab Saudi yang dipergunakan untuk membombardir Yaman.
Peneliti konsultan hukum internasional Ancile Avocats, Joseph Breham dan Laurance Greig mengajukan laporan setebal 95 halaman kepada Amnesty International mengenai dukungan sejumlah negara Barat, termasuk Prancis terhadap kejahatan yang dilakukan Arab Saudi di Yaman.
Laporan ini menyebut Presiden Prancis, Emmanuel Macron sebagai salah satu faktor penyebab berlanjutnya penjualan senjata dari Prancis ke Arab Saudi, dan keterlibatan negara Eropa ini dalam kejahatan perang di Yaman.
Baca juga: Demo Kedubes, A2P Kutuk Serangan Koalisi Arab Saudi Atas Warga Sipil Yaman
Sebagaimana dilansir situs Parstoday kemarin, laporan HAM ini mengklaim pemerintah Prancis melanggar aturan internasional dan terlibat dalam kejahatan perang di Yaman.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Inggris, AS dan Prancis tetap melanjutkan dukungan terhadap agresi militer Arab Saudi, padahal sejumlah negara Eropa telah menurunkan hubungan militernya dengan koalisi Arab yang dipimpin rezim Al Saud.
Sejak 2015, Arab Saudi bersama sekutunya melancarkan agresi militer di Yaman, dan memblokade negara tetangganya itu dari arah darat, laut dan udara.
Mesin perang Arab Saudi di Yaman yang terus berlanjut hingga kini tidak membuahkan hasil kecuali membunuh dan melukai puluhan ribu orang, dan menyengsarakan jutaan orang rakyat Yaman. (MZ)
Terkait:
Video : HRA Dan A2P Demo Kedubes Saudi
Demo HRA Dan A2P Tuntut Arab Saudi Stop Agresi Yaman
UNHCR Indonesia: 90 Persen Warga Yaman Butuh Bantuan Kemanusiaan
Refleksi Akhir Tahun Tragedi Kemanusiaan di Palestina dan Yaman