Berita
Konferensi Internasional Studi Islam Akan Meriahkan IIEE 2017
Jakarta – Kementerian Agama akan menggelar Pameran Pendidikan Islam Internasional atau International Islamic Education Expo (IIEE) tahun 2017. Kegiatan yang akan berlangsung 20 – 24 November 2017 di ICE BSD Serpong ini akan dimeriahkan oleh Konferensi Internasional Tahunan tentang Studi Islam atau Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS).
Koordinator Publikasi IIEE 2017 Muhtadin mengatakan bahwa AICIS ini kali merupakan gelaran ke-17. Seperti sebelumnya, AICIS ini akan dihadiri ribuan akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). “Bahkan, beberapa intelektual, akademisi, dan Indonesianis dari beberapa negara juga akan hadir,” ujarnua di Jakarta, Senin (06/11).
Menurutnya, AICIS merupakan wadah mendialogkan gagasan, pikiran, dan temuan-temuan baru, sekaligus media membangun jejaring intelektual antar akademisi di lingkungan PTKI. AICIS adalah perhelatan akademik bagi pengkaji Islam untuk sharing ide dan sekaligus memperteguh watak Islam Indonesia yang moderat dan toleran.
“AICIS memberi kesempatan lebih luas bagi peneliti dan dosen untuk mempresentasikan dan mendiskusikan temuan penelitian mereka mengenai Islam,” ujarnya.
AICIS 2017 mengangkat tema “Agama, Identitas dan Kewarganegaraan.” Ada beberapa sub tema yang akan dipresentasikan para ilmuwan, dalam dan luar negeri.
AICIS 2016 berlangsung di Kampus IAIN Raden Intan Lampung. Saat itu, forum tahunan ini mengeluarkan Deklarasi Lampung yang dibacakan Rektor IAIN Lampung, Moh. Mukri dan diikuti para rektor PTKI sebagai berikut:
Kami, unsur pimpinan dan segenap civitas akademika di seluruh perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia, menyatakan;
1. Islam Indonesia adalah sebuah entitas keberagamaan yang mengapresiasi dan mengaksentuasi nilai-nilai moderasi, khasanah tradisi, nasionalisme, harmoni sosial, toleransi beragama dan demokrasi berkeadaban;
2. Islam Indonesia bukanlah entitas keberagamaan yang tereduksi dan terdevaluasi, melainkan entitas yang sejajar, sederajat dan memiliki karkat-martabat yang sama dengan Islam di belahan dunia yang lain;
3. Kami bertekad akan merawat, memperkuat, dan merevitalisasi Islam Indonesia yang berkeadaban;
4. Kami bertekad akan mempromosikan dan mendesiminasikan Islam Indonesia ke panggung global agar keberadaannya mampu memberikan kontribusi positif bagi peradaban dunia;
5. Kami menolak segala bentuk kekerasan dan radikalisme yang mengatasnamakan agama, karena agama itu suci dan Islam adalah agama perdamaian serta rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin). (Kemenag)