Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Sekjen Hizbullah Jelaskan Tujuan Operasi Pembebasan Arsal Lebanon

Sekretaris Jenderal Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) mengatakan bahwa tujuan dari operasi pembebasan Arsal dari pendudukan teroris yang dimulai dengan poros kekuatan Hizbullah adalah untuk mengusir para teroris dari wilayah ini, dan kemenangan Hizbullah dalam operasi ini dihadiahkan kepada umat Islam terutama Ahlusunnah yang menjadi korban teroris Takfiri.

Sayid Hassan Nasrullah mengatakan hal itu dalam pidatonya pada Rabu (26/7/2017) yang disiarkan Live oleh jaringan televisi al-Manar.

Ia menyinggung kemajuan signifikan pasukan Hizbullah dalam operasi pembebasan Arsal, dan juga menilai langkah-langkah militer Lebanon di dalam wilayah negara ini untuk merealisasikan prestasi ini sebagai sangat penting.

Kawasan perbukitan barat al-Qalamoun di wilayah Suriah dan perbukitan Arsal di wilayah Lebanon adalah daerah yang saling terhubung, dimana selama tiga tahun terakhir, kelompok-kelompok teroris takfiri khususnya Front al-Nusra menduduki wilayah ini. Operasi pembebasan dua wilayah tersebut oleh militer dan pasukan Hizbullah Lebanon dimulai pada Jumat, 21 Juli 2017.

Selama tiga hari operasi, 70 persen wilayah yang diduduki teroris berhasil dibebaskan, dan pada Senin, 24 Juli 2017, distrik Wadi al-Khail yang menjadi pusat komando teroris Front al-Nusra juga berhasil dikontrol oleh pasukan Hizbullah.

Militer Suriah dan Lebanon juga terlibat dalam operasi tersebut, di mana dalam fase pertama operasi selama enam hari terakhir, pasukan Hizbullah berhasil membebaskan daerah-daerah yang diduduki teroris Front al-Nusra di perbukitan Arsal Lebanon dan barat al-Qalamoun Suriah.

Pasca penyelesaian fase pertama operasi ini, pasukan Hizbullah akan memulai fase kedua operasi yang bertujuan untuk membebaskan daerah-daerah yang diduduki oleh kelompok teroris takfiri Daesh (ISIS).

Berbagai lapisan masyarakat dan tokoh-tokoh politik Lebanon mendukung operasi pembebasan wilayah Arsal dari pendudukan kelompok-kelompok teroris.

Sekjen Hizbullah dalam pidatonya juga menyinggung transformasi terbaru di Palestina. Sayid Nasrullah mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada rakyat Palestina yang selama beberapa hari terakhir, mereka hadir di al-Quds dan Masjid al-Aqsa serta menorehkan kemenangan baru dalam menghadapi Zionis.

Sejak hari Jumat, 14 Juli 2017 hingga Minggu, 16 Juli 2017, aparat keamanan Israel menutup gerbang-gerbang Masjid al-Aqsa dan melarang jamaah Palestina shalat di tempat suci ini. Langkah itu dilakukan atas perintah langsung Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim Zionis.

Pasca pembukaan pintu-pintu masuk ke Masjid al-Aqsa, aparat keamanan rezim Zionis memasang gate-gate keamanan di pintu-pintu masuk masjid ini.

Di sisi lain, demonstrasi rakyat Palestina direaksi aparat keamanan Israel dengan kekerasan. Sejak 14 Juli 2017 hingga Minggu, 23 Juli 2017, delapan warga Palestina telah gugur syahid dan ratusan lainnya terluka akibat kekerasan aparat keamanan Israel.

Langkah rezim Zionis tersebut menuai protes keras dari rakyat Palestina dan para pejabat di banyak negara muslim dan internasional. Menyusul protes luas rakyat Palestina dan dunia, rezim Zionis akhirnya pada Selasa terpaksa mencabut gate-gate keamanan yang dipasang di depan pintu-pintu Masjid al-Aqsa.

Sumber: Parstoday

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *