Akhlak
Baik kepada Tetangga Memakmurkan Rumah dan Menambah Usia
Salah satu urusan penting dalam kehidupan bermasyarakat adalah aturan tentang bertetangga. Aturan-aturan itu telah diatur dalam Islam sedemikian rupa. Tentang pentingnya berbuat baik terhadap tetangga, hak-hak tetangga, dan bagaimana cara bersikap terhadap tetangga, telah dijelaskan dalam berbagai riwayat.
Wasiat Nabi tentang pentingnya memperhatikan tetangga
Sebelum wafat, Imam Ali as berkata, “Allah … Allah! Perhatikanlah baik-baik tetanggamu, karena sesungguhnya mereka itu adalah wasiat Nabi kalian. Beliau terus menerus memesankan perlakuan yang sebaik-baiknya terhadap mereka, sehingga kami pernah menduga bahwa beliau akan menetapkan hak bagian atas warisan untuk mereka.”
Imam Baqir as berkata, “Rasulullah saw bersabda, ‘tidaklah beriman kepadaku siapa saja yang semalam tidur dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya kelaparan.’” Imam Baqir as berkata, “dan tidaklah Allah akan memandang kepada penduduk suatu negeri pada hari kiamat yang mereka itu (saat di dunia) tidur semalaman dalam keadaan kenyang, sementara di antara mereka terdapat orang yang kelaparan.”
Pentingnya menjaga kehormatan tetangga
Rasulullah saw bersabda, “Kehormatan tetangga itu bagi manusia adalah seperti kehormatan ibunya sendiri.”
Manfaat berbuat baik terhadap tetangga
Dalam riwayat disebutkan, Imam Shadiq as berkata, “Bersikap baik terhadap tetangga akan memakmurkan rumah dan menambah usia.”
Hak-hak tetangga
Berkenaan dengan hak tetangga, Rasulullah saw bersabda, “Jika dia meminta pertolongan kepadamu, tolonglah dia! Jika dia meminta pinjaman (utang) kepadamu, pinjamilah dia! Jika dia menjadi miskin, kunjungilah dia! Jika dia tertimpa musibah, hiburlah dia! Jika dia peroleh kenikmatan, berilah dia ucapan selamat! Jika dia sakit, jenguklah dia! Jika dia meninggal dunia, ikutlah mengantar jenazahnya! Janganlah engkau meninggikan bangunan sehingga menghalangi udara, kecuali dengan izinnya. Jika engkau membeli buah-buahan, hadiahilah dia; tetapi jika engkau tidak melakukan itu, maka masukkanlah buah-buahan itu (ke rumah) secara sembunyi-sembunyi. Janganlah engkau membiarkan anakmu keluar dengan membawa buah-buahan itu yang dapat membuat marah anak-anak tetanggamu. Dan janganlah engkau menyakiti tetanggamu dengan aroma (masakan) dari tempat makanmu, kecuali engkau mengambilkan untuknya sebagian darinya.”
Cara bersikap baik terhadap tetangga
Imam Kazim as berkata, “Bukanlah berlaku baik terhadap tetangga itu dengan menghindari gangguan (mereka), akan tetapi berlaku baik terhadap tetangga itu adalah bersabar terhadap gangguan (mereka).”
Imam Ali as berkata, “Di antara (cara) bersikap baik terhadap tetangga adalah dengan mengunjunginya.”
Siapa tetangga kita?
Imam Ali as berkata, “Batas sekeliling masjid (yang harus dijaga hak-haknya) adalah 40 hasta, sedangkan tetangga adalah 40 rumah dari ke empat arahnya.”
Sumber: Ensiklopedia Mizanul Hikmah