Berita
Menag: Berita Hoax Picu Orang Bertindak Kejam
“Dampak berita palsu (hoax) begitu dahsyat. Ia mampu menggerakkan orang untuk bertindak kejam, dan itu sangat mempengaruhi kehidupan manusia bahkan peradabannya,” Kata Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin dalam Seminar Nasional bertajuk ‘Hoax di Media Massa dan Media Sosial,’ di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (7/3).
Menag menambahkan, hal itu bisa terjadi lantaran fitnah, berita palsu, atau yang popular disebut dengan istilah hoax saat ini, mampu meracuni siapa saja dan menggerakkannya untuk melakukan tindakan-tindakan kejam, bahkan pembunuhan.
Menag mencontohkan, dampak buruk dari berita palsu juga meracuni umat Islam di masa khalifah Usman bin Affan serta Khalifah Ali bin Abi Thalib. Khalifah Usman harus mengakhiri kepemimpinannya secara tragis. Begitu juga dengan khalifah Ali bin Abi Thalib yang ditikam dengan pedang saat melaksanakan salat subuh. Peristiwa itu tercatat di dalam sejarah dan menjadi cerita mengharukan dalam perjalanan umat Islam. Yang lebih memprihatinkan lagi, pembunuh khalifah Ali merupakan seorang Muslim, bahkan penghafal Al-Qur’an.
Menag mengajak seluruh masyarakat, khususnya umat Islam untuk menjadikan sejarah kelam itu sebagai sebuah pelajaran. Masyarakat harus lebih cerdas menerima dan mengolah informasi yang didapatkan.
“Apa yang terjadi pada Khalifah Usman dan Ali merupakan takdir sejarah yang harus dipelajari oleh setiap manusia. Betapa berita palsu dan fitnah begitu dahsyat akibatnya. Oleh karena itu kita harus lebih hati-hati dalam meyakini kebenaran suatu informasi,” paparnya.
Menag juga menganjurkan, di era digital dengan jutaan informasi beredar saat ini, masyarakat harus selalu waspada, melakukan verifikasi, konfirmasi dan klarifikasi terhadap segala berita atau informasi yang diterima.
“Agar kita dapat memastikan kebenarannya,” pungkas Menag.
(Amar-Malik)