Berita
Hegemoni Kapitalisme dan Konflik Horizontal di Dunia Ketiga
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan Seminar Ekonomi Islam dengan tema “Menyingkap Tabir Hegemoni Kapitalis dalam Penguasaan Aset Ekonomi Internasional Melalui Konflik Horizontal di Dunia ke Tiga”, di gedung Syaikh Abdurrani IAIN Pontianak Jl. Suprapto (5/12).
Seminar Nasional tersebut menghadirkan narasumber Musa Kazhim, M. Si yang aktif sebagai Pengamat Timur Tengah sekaligus Dosen Universitas Paramadina.
Membahas “Strategi Kapitalisme Menghegemoni Ekonomi di Dunia Islam”, Musa menceritakan ambisi Kapitalisme dalam menguasai dunia.
“Kapitalisme berambisi menguasai dunia karena dalam kaca mata Kapitalisme semua ini adalah pasar, semuanya bisa ditransaksikan, bahkan Kapitalisme pun telah mewarnai agama,” jelasnya.
Pengamat politik Timur Tengah ini juga menjelaskan akar dari Kapitalisme adalah Materialisme.
“Kapitalisme lahir dari pandangan dunia Materialisme, bahwa kehidupan dan alam semesta ini tidak lebih dari materi,” tambahnya.
Menurut Musa, Kapitalisme merupakan perpanjangan tangan dari Teori Evolusi Darwinian.
“Dampak-dampak sosial politik dari Teori Evolusi, Humanisme, Saintisme, Individualisme, Rasisme, Kolonialisme, Teori Kontrak Sosial dan Agama sebagai masalah dan konflik,” jelasnya.
Selain Musa Kazhim, hadir pula sebagai narasumber Dr. Dina Y Sulaeman, M. Si, Direktur ICMES yang juga aktif di Internasional Relation Analyst.
Dalam kesempatan ini, Dina mengangkat tema kajian “Arab Spring dan Skema Penguasaan Sumber Daya Timur Tengah”.
Kata Dina, tidak ada motivasi agama untuk sebuah negara melakukan invasi ke negara lain.
“Mengacu pada teori ekonomi politik internasional, motivasi sebuah negara melakukan invasi adalah ambisi menguasai sumber daya alam terutama minyak,” tegasnya.
Dina juga menceritakan awal meletusnya Arab Spring yang berawal dari Tunisia, dan meluas sampai ke Irak, Libya, Mesir, Yaman dan Suriah.
“Melihat begitu besarnya gerakan Arab Spring, diperlukan analisa untuk mengidentifikasi gerakan tersebut agar kita tidak mudah ditipu oleh media,” jelasnya.
“Langkah pertama dalam menganalisa kasus adalah tentukan skema, tema, dan isu. Yang kedua, identifikasi 4 faktor konflik yaitu trigger, pivotal, mobilizing factor, dan aggravating conflict. Yang ketiga, lakukan Triangulasi Data,” papar Dina sekaligus menampilkan video singkat tentang prahara konflik di Timur Tengah terutama Suriah.
Maraknya media mainstream menyebarkan video dan gambar-gambar hoax yang memfitnah Bashar Assad, juga tak luput dari pembahasan Dina.
Usai pemaparan kedua narasumber, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan penyerahan cendera mata dari Ketua Jurusan Ekonomi Islam, Fathan Mun’im, MA kepada kedua narasumber. (Hakim/Yudhi)