Berita
Hikmah Arbain Pontianak: Sesuai Taklif, Jadilah Penanti Aktif Bukan Pasif
Yayasan Amirul Mukminin bekerjasama dengan Dewan Pengurus Wilayah Ahlul Bait Indonesia (ABI) Kalimantan Barat, memperingati Arbain atau 40 hari pasca syahidnya Imam Husein, Sabtu (19/11) bertepatan 20 Safar 1438 H, di gedung Pusat Kajian Yayasan Amirul Mukminin Jl. Tanjung Raya I Komplek Keraton Kadriah No. 14 Pontianak Timur.
Acara berdurasi tiga jam yang dimulai pukul 20.00 dan berakhir pada pukul 23.00 tersebut dibuka dengan pembacaan qasidah Arbain, dipimpin Habib Bagir Assegaf.
Selanjutnya, dalam ceramah hikmah Arbain yang disampaikan Ustaz Syarif Muhammad Fadhlullah dikisahkan bahwa di Karbala, Cucunda Nabi itu harus menghadapi tragedi yang tak pernah ada bandingannya hingga kini. Mereka dibantai dengan cara terkeji oleh sekelompok manusia yang mengaku sebagai pengikut kakek Al Husein.
“Sejak saat itu, Hari Asyura diperingati secara terus-menerus di seluruh belahan dunia untuk mengenang kepahlawanan dan keberanian Al Husein bersama kafilahnya,” tegasnya.
“Alasan Imam Husein as keluar ke Karbala adalah untuk meluruskan penyimpangan agama datuknya. Sekalipun kekuatan yang dimiliki sangat minim,” jelasnya.
Meluruskan dan membimbing umat yang tersesat adalah tugas dan misi para Rasul, Nabi, dan Para Wali Allah SWT.
“Semangat Imam Husein as dicontoh oleh para peziarah Arbain, sehingga dari waktu ke waktu jumlahnya semakin bertambah, sekalipun dihalangi dan diancam oleh teror-teror,” tambahnya.
“Melihat kondisi dunia saat ini ketika telah meluas tindakan kezaliman, fitnah, kebohongan, penindasan, adu-domba, perang, yang benar disalahkan sedangkan yang salah dibenarkan, sepertinya memiliki kemiripan dengan apa yang dihadapi Imam Husein as saat itu,” lanjutnya.
Disampaikan pula bahwa secara umum menurut Imam Ali as, ada 3 penyebab meluasnya kerusakan:
1. Para pelaku maksiat.
2. Perpecahan.
3. Orang yang mencegah penegakan kebenaran dan kebaikan.
Sedangkan secara khusus menurut Imam Ali as ada 5 penyebab meluasnya kerusakan yaitu:
1. Ulama yang tamak.
2. Zahid yang cinta dunia.
3. Orang kaya yang berkhianat.
4. Pejuang agama yang riya’.
5. Hakim yang zalim.
Dari sisi lain meluasnya ketidakadilan ini menurut beberapa riwayat adalah kondisi ketika Imam Mahdi afs akan tampil dan hadir untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.
“Sebagai penanti kita seharusnya menjadi penanti yang aktif bukan pasif. Lakukanlah segala bentuk persiapan yang diperlukan sesuai taklif dan kemampuan maksimal kita. Jangan hanya jadi penonton,” anjur Ustaz Syarif dalam ceramahnya.
Setelah pembacaan maktam Sayidah Zainab yang dipimpin Ustaz Fathan Mun’im MA, rangkaian acara ditutup dengan doa dan ziarah yang dipimpin Ustaz Husein Afif. (Hakim/Yudhi)