Berita
Pernyataan Organisasi Haji dan Ziarah RII tentang Haji Tamattu’ Tahun Ini
Diberitakan kepada warga Iran dan orang-orang yang ingin menziarahi Baitullah al-Haram bahwa keputusan Pemimpin Tertinggi Iran dan Organisasi Haji dan Ziarah mengenai keikutsertaan jamaah haji Iran tahun ini sesuai dengan prosedur haji yang sudah beberapa tahun berlaku.
Perspektif Republik Islam Iran terhadap haji dan umrah adalah perspektif spiritual, persatuan, persaudaraan seagama, menghindari sektarianisme, keikutsertaan jamaah haji Iran dalam salat jamaah di masjid al-Haram dan masjid an-Nabi (saw), dedikasi untuk membaca ayat-ayat suci Alquran, berdoa serta bermunajat. Ini bukti bahwa perspektif Repuplik Islam Iran terhadap haji adalah perspektif transnasional.
Republik Islam Iran telah memulai perncanaan haji tahun ini sejak haji tahun lalu, dan mengenai persiapan-persiapan yang diperlukan untuk haji tahun ini sudah dikerjakan.
Tahap pertama negosiasi haji tamattu’ tahun ini yang meskipun Republik Islam Iran terus berusaha mendapatkan tanda tangan kesepakatan haji tepat waktu, karena tidak adanya kerjasama pihak panitia haji Saudi dan karena tekanan masalah politik, yang semula dijadwalkan bulan Dey (Januari) tahun 1394 kalender Iran ditunda selama tiga bulan menjadi akhir bulan Farvardin (April) 1395 tahun Iran, sudah dilaksanakan. Namun, karena penolakan pengeluaran visa dalam negeri dan ketidakmungkinan menggunakan pesawat Republik Islam Iran serta beberapa hal lainnya, maka hingga saat ini tetap belum mencapai kesepakatan.
Untuk tahap kedua proses negosiasi pihak Saudi baru mengeluarkan visa delegasi Iran untuk melakukan perjalanan kedua setelah 45 hari dari yang dijanjikan dan setelah pengangkatan menteri baru Saudi untuk urusan haji. Akhirnya delegasi Iran menuju Arab Saudi pada tanggal 5 Khurdad 1395 (25 Mei 2016) setelah mendapat undangan resmi dari menteri haji baru Saudi yang berjanji untuk mengatasi masalah ini.
Dalam pembicaraan ini yang termasuk dalam pemecahan masalah pengeluaran visa dalam negeri juga dibahas pembicaraan mengenai penggunaan pesawat Republik Islam Iran untuk jamaah haji Iran agar kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti yang lalu tidak terulang lagi dengan memastikan “keamanan dan melindungi kehormatan dan martabat peziarah” sudah disiapkan. Namun, karena tidak adanya kerjasama pihak Saudi, maka dalam hal ini pun tidak mendapatkan jawaban positif.
Meskipun Saudi mengklaim untuk menangani masalah konsuler, sampai sekarang tidak ada perjanjian tertulis sesuai dasar konvensi internasional tentang masalah ini antara Kementerian Luar Negeri Saudi dan kementerian Luar Negeri Swiss.
Arab Saudi, dengan propaganda medianya, membuat kedua negara berada dalam masalah politik, mencampuradukkan masalah haji dan politik. Karena itu kesepakatan haji tiap tahun diganti. Arab Saudi melarang jamaah haji Iran melakukan manasik haji karena Arab Saudi termasuk negara yang memanfaatkan urusan haji dan Haramayn untuk masalah politik.
Sekarang, melihat waktu yang terbuang untuk mengurus perencanaan dan negosiasi masalah haji dan tidak dipenuhinya tuntunan Republik Islam Iran, diumumkan bahwa karena adanya sabotase terus-menerus dari pihak Saudi, jamaah haji Iran tidak bisa menghadiri haji tamattu’ tahun ini. Dan ini semua adalah karena Arab Saudi. (Red/Yudhi)