Berita
Cak Nun: Mustahil Cinta Allah Tapi Benci Sesama
Dalam acara “Tadabburan Bersama Cak Nun dan Kyai Kanjeng” di Pondok Al Islah Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo, Senin (25/4), Emha Ainun Najib (Cak Nun) menyampaikan bahwa bagi seorang Muslim sudah seharusnya segala sesuatu yang menjadi dasar dalam kehidupannya adalah cinta. Sehingga apapun yang dilakukan, seperti salat, puasa, naik haji, berbuat baik terhadap sesama dan lain sebagainya, semua itu dasarnya adalah mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw sebagai wujud kecintaan kepada Allah SWT sebagaimana termuat dalam Alquran.
Dalam acara yang dihadiri hampir seluruh warga Sitiharjo bahkan warga luar kota Wonosobo itu, Cak Nun selanjutnya juga menegaskan tentang mustahilnya seseorang yang mengaku mencintai Allah tetapi dia tidak mencintai sesamanya.
“Mustahil mencintai Allah tetapi tidak mencintai sesama,” kata Cak Nun.
Dicontohkan oleh Cak Nun bahwa salah satu bentuk mencintai sesama adalah dalam hal harga-menghargai pemahaman yang berbeda tentang keyakinan agama. Boleh saja seseorang berpemahaman ‘tahlil’ tidak ada dalam ajaran agama dan termasuk bid’ah misalnya, namun janganlah kemudian pemahamannya itu diterapkan kepada orang lain yang memiliki pemahaman berbeda dengan dirinya. Begitupun sebaliknya, seseorang yang memiliki pemahaman ‘tahlil’ sebagai amalan bukan bid’ah pun tidak harus memandang sebelah mata terhadap mereka yang tidak memiliki pemahaman yang sama.
“Silakan memiliki tafsir sendiri, namun jangan memaksakan tafsirnya itu kepada yang lain,” lanjut Cak Nun di hadapan hadirin yang tampak antusias mendengar ceramahnya meski siang itu terasa sangat panas. (Malik Az/Yudhi)