Berita
Rakyat Miskin Kota Tagih Janji Jokowi
Penggusuran demi penggusuran yang hampir terjadi tiap minggu di Jakarta menuai keresahan rakyat kecil yang makin tersingkir di Ibu Kota.
Mencoba menyuarakan aspirasinya, rakyat kecil pinggiran yang menamakan dirinya Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), bersama Serikat Becak Jakarta (Sebaja) dan Urban Poor Consortium (UPC) mengadakan aksi #TagihJokowi di depan Istana, Senin (14/3).
Menggunakan jas hujan bertuliskan tuntutan dan aspirasi mereka, 10 orang memulai aksi di depan Istana pukul 09.00 WIB. Tapi baru tiga menit, 200-an polisi datang dan membubarkan demo dengan menyeret pendemo ke pelataran Monas, dan kemudian diangkut ke Polres Jakarta Pusat.
Koordinator aksi dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Tigor Hutapea, menyebutkan aksi ini adalah puncak kekesalan JRMK karena penggusuran terus terjadi.
“Yang dilakukan temen-temen adalah puncak kekesalan Jaringan Rakyat Miskin Kota,” ujar Tigor. “Karena hampir setiap minggu ada gusuran paksa di Ibu Kota, tanpa ada musyawarah, tanpa ada solusi yang dikehendaki bersama masyarakat. Sehingga masyarakat menyampaikan pendapatnya untuk menyetop penggusuran ini,” tambah Tigor.
Seperti diketahui, alasan JRMK demo sebab mereka punya kontrak politik dengan Jokowi. Di antaranya, tak ada gusuran paksa. Tapi nyatanya banyak terhadi penggusuran paksa.
Tigor menyayangkan kenapa polisi langsung membubarkan demo yang hanya diikuti 10 orang itu, bahkan langsung menggelandang mereka ke Polres Jakarta Pusat. Mestinya, dinegosiasikan dulu, disuruh ke tempat lain jika alasannya terlalu dekat dengan Istana.
Gugun Muhammad, Koordinator Advokasi Urban Poor Consortium menyebutkan bahwa aksi #TagihJokowi ini dijadwalkan akan diteruskan hingga Jokowi memberikan jadwal pertemuan dan memenuhi janji politiknya. (Muhammad/Yudhi)