Berita
Menyikat Gigi Sesuai Tuntunan Nabi dan Para Maksumin
Menyikat gigi merupakan salah satu aktivitas rutin manusia. Tapi sudahkah Anda mengetahui manfaat dari menyikat gigi? Ataukah Anda sudah paham bagaimana Nabi saw dan para Maksumin as menyikat gigi?
Artikel singkat ini hadir untuk sedikit mengulas hal itu.
Menyikat gigi merupakan salah satu amalan yang dinasihatkan Nabi saw dan para Maksumin as. Bahkan Nabi saw bersabda seandainya menyikat gigi ini tidak menyusahkan umatnya, maka beliau akan mewajibkannya.
Menilik adanya penekanan tentang pentingnya menyikat gigi dalam hadis ini maka seyogyanya kita mengetahui lebih jauh tentang masalah itu.
Imam Ali as juga pernah menyampaikan bahwa menyikat gigi adalah sebab mendapatkan keridhaan Allah SWT, merupakan Sunah Nabi saw, dan membuat mulut kita menjadi harum dan bersih.
Bahkan ada yang sangat menarik dan mengundang perhatian penulis bahwa menyikat gigi adalah salah satu ciri insan. Bagaimana bisa??
Suatu ketika Imam Shadiq as ditanya, “Apakah kamu melihat semua orang di sini sebagai manusia?” Imam as menjawab, “Kecuali orang yang tidak menggosok gigi.”[1]
Artinya, Imam Shadiq as melihat semua orang pada waktu itu sebagai manusia kecuali orang yang tidak menyikat gigi; mereka tidak termasuk sebagai manusia.
Hadis yang sangat menarik dari Imam Shadiq as kembali menguatkan bukti bahwa menyikat gigi itu amat penting.
Dalam buku Ghanjineh Adab-e Islami disebutkan 12 manfaat menyikat gigi;
1. Menjalankan Sunah Nabi saw.
2. Membersihkan mulut.
3. Mencerahkan cahaya mata.
4. Membuat Tuhan ridha terhadap kita.
5. Memutihkan gigi.
6. Menghilangkan plak-plak gigi.
7. Menguatkan gusi.
8. Membangkitkan selera makan.
9. Membersihkan dahak.
10. Menguatkan daya hapal.
11. Menggandakan pahala kebaikan dan
12. Menyenangkan para malaikat.
Adapun adab (tata cara) menyikat gigi yang dicontohkan oleh para Imam Maksumin as yaitu;
1. Menjaga kebersihan sikat gigi.
2. Berkumur-kumur setelah menyikat gigi.
Imam Ali as selalu berkumur-kumur sebanyak tiga kali setelah menyikat gigi[2]
3. Menyikat gigi secara horizontal[3]
4. Jangan menyikat gigi di kamar mandi.
Imam Baqir as berkata, “Jangan menyikat gigi di kamar mandi karena itu merupakan sesuatu yang makruh dan merusak gigi.”[4]
5. Tiga kali sehari.
Imam Baqir as berkata, “Sikatlah gigi kalian sebanyak tiga kali dan minimalnya satu kali dalam sehari.”[5]
6. Berdoa setelah menyikat gigi.
Dengan pemaparan di atas, sepatutnya akan hilanglah alasan kenapa kita enggan menggosok gigi karena hal ini sudah jelas-jelas ditekankan oleh Islam.
Islam adalah salah satu agama yang mengajak para pemeluknya senantiasa menjaga kebersihan badan dan ruh, selain menganjurkan pentingnya perhatian pada aspek sosial.
Ketika kita tidak menggosok gigi maka mulut akan mengeluarkan bau tak sedap sehingga orang yang berada di sekitar menjadi terganggu. Hal inilah sebagian wujud pengabaian pada aspek sosial dari mereka yang tidak menggosok gigi.
Imam Shadiq as berkata, “Ketika kamu bangun malam untuk melaksanakan salat tahajud maka gosoklah gigimu. Karena malaikat mendatangimu dan mereka menaruh mulut mereka di mulutmu dan mereka membawa munajat dan bacaan Alquranmu ke langit. Maka dari itu harumilah mulut mu.[6]
Dengan rajin menyikat gigi secara rutin dan sesuai tuntunan Nabi saw dan para Maksumin as, insya Allah kita akan mendapatkan manfaat-manfaat sebagaimana telah disebutkan di atas sekaligus terhindar dari perbuatan menggangu orang lain yang ada di sekitar kita. (Sutia/Yudhi)
[1] Ghanjineh Adab-e Islami, hal 248. Dikutip dari Bihar al-Anwar, jild 76.
[2] Ghanjineh Adab-e Islemi, hal 250, dikutip dari al-Mahasin Barqyy, hal 541
[3] Ibid, hal 251, dikutip dari Nahj al-Fashahah, hal 34
[4] Ibid, dikutip dari Makarim al-Akhlaq, hal 46
[5] Ibid, dikutip dari Bihar al-Anwar, Jild 2, hal 314
[6] Ibid. dikutip dari Wasail Syiah, jild 1, hal 357