Berita
ABI Dibangun Untuk Berkontribusi Positif Bagi Indonesia
“Di luar, komunitas Muslim Syiah Indonesia selalu dihina, difitnah dan lain sebagainya, namun di dalam kita bersilaturahmi dan hidup saling menyayangi, ” kata Ustaz Ahmad Hidayat dalam sambutan Musyawarah Wilayah DPW ABI Jawa Tengah di gedung Pelatihan BKK Semarang (28/2).
“Pilihan kita untuk ‘pasang bendera’ di Indonesia adalah upaya menjalin komunikasi dengan semua elemen anak bangsa. Karena kita adalah bagian integral dari NKRI,” lanjutnya.
Saat berbincang dengan pembicara dari Polda Jateng, disampaikannya bahwa sebagai sesama Muslim, komunitas Syiah tidak pernah merasa minoritas, karena mereka merasa bagian dari anak manusia di kolong langit.
“Kami merasa bersaudara dengan semua anak manusia di dunia, jadi kami mayoritas bukan minoritas,” katanya.
Menurutnya, dari awal ABI didirikan dalam rangka menjalin hubungan harmonis dengan Negara, meski stigma buruk terkait Muslim Syiah masih terus dihembuskan.
“Padahal kita tak terpisahkan dari bangsa ini, sama-sama berjuang dengan anak bangsa yang lain.”
“Website ABI diakui oleh 7 Lembaga Negara,” lanjutnya. “Mereka kalau butuh informasi terkait Syiah akan merujuk ke situs resmi Syiah ini. Mereka juga mengetahui bahwa kami tidak memiliki agenda tersembunyi apapun terkait Indonesia, selain memberikan kontribusi terbaik kami bagi bangsa ini,” tegasnya.
Ahmad Hidayat juga menekankan bahwa jika ada tokoh Syiah di Indonesia terbukti berniat melakukan makar atau berperilaku provokatif silakan ditangkap.
“Mereka bukan bagian dari kami,” lanjutnya.
Tiga tujuan utama ABI adalah, pertama ingin memberikan kontribusi terbaik bagi Negara. Ini konsekwensi dan kewajiban Muslim Syiah sebagai pencinta Ahlulbait Nabi. Kedua dalam rangka menjalin hubungan sejajar dengan kelompok manapun di Indonesia. Ketiga, dalam rangka menjalin keutuhan, konsolidasi dan komunikasi di internal ABI.
“Musyawarah Wilayah dan Musyawarah Daerah yang dijalankan selama ini adalah dalam rangka memperbaiki kinerja organisasi di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk,” katanya. “Harapannya, sepuluh tahun ke depan generasi Muslim Syiah dapat berperan bagi kebaikan dan kemajuan bangsa.”
“Jika dibina dengan baik, niscaya generasi kita ke depan akan mampu mewarnai dan berperan lebih optimal lagi di tengah masyarakat demi Indonesia yag lebih baik,” tutupnya. (Ahmad/Yudhi)