Berita
Masyarakat Indonesia Tak Perlu Terprovokasi Panas Hubungan Saudi-Iran
Memanasnya hubungan diplomatik antara Saudi dan Iran pasca eksekusi ulama besar Syiah, Syeikh Nimr al-Nimr oleh rezim Saudi merambah ke seluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia.
Menurut Nostalgiawan Wahyudhi, Peneliti Politik Timteng dan Politik Islam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), panasnya angin politik dari Timteng ini cukup sensitif bagi Indonesia.
“Eksekusi Syeikh Nimr itu berkelindan antara aspek ekonomi, politik dan teologi menurut saya,” ujar Nostalgiawan.
“Eksekusi itu memang memiliki dampak yang sangat luas, terutama dampak politis dan ideologis. Dua-duanya ada. Faktanya dampak eksekusi Saudi itu sampai pada level diplomatik. Sampai bisa mengubah konstelasi di Timteng. Ada pengkubuan. Itu membuktikan bahwa ada saling keterkaitan.”
Nostalgiawan menyebutkan Indonesia pasti akan terpengaruh oleh konflik ini. Namun jangan sampai rakyat Indonesia terprovokasi.
“Hanya saja jangan sampai konflik antara Iran dan Saudi ini ikut terbawa ke Indonesia. Masyarakat Indonesia jangan mudah terprovokasi. Jangan sampai seperti di Sampang, Jawa Timur itu.”
Menurut Nostalgiawan, untuk menjaga hal itu diperlukan sinergi antara aparat pemerintah, masyarakat dan media. (Muhammad/Yudhi)