Berita
Tentara Israel Tangkap Seniman Palestina di Markas Palang Merah
Tentara Israel pada hari Rabu (6/1) menyerang markas Palang Merah Internasional di Shaikh Jarah, Timur Jerusalem dan menangkap dua seniman Palestina yang berlindung di dalamnya untuk menghindari perintah pengusiran.
Samer Abu Aisah (28) dan Hijazi Abu Subaih (33) mengungsi ke markas Bulan Sabit Merah untuk memprotes pengusiran yang “tidak adil”.
Rezim Israel mengeluarkan pernyataan bahwa kedua seniman yang telah melakukan sejumlah pertunjukan teater di wilayah pendudukan Jerusalem itu “berpotensi membahayakan” keamanan Israel.
Mereka berdua menyatakan telah menjadi target atas apa yang mereka lakukan dan menolak untuk meninggalkan kota tempat tinggal mereka.
Berdasarkan peraturan Israel, warga Palestina dapat diusir ke Tepi Barat atau wilayah 1948. Peraturan ini ditetapkan pada 25 Desember 2015, yang digunakan untuk mengusir warga Palestina secara administratif.
Aktivis Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa peraturan baru ini dibuat untuk mengusir warga Palestina secara massal dari Jerusalem.
Sebelumnya, Rezim Israel menerapkan peraturan penahanan administratif yang ditolak oleh masyarakat Internasional, sebab penahanan semacam itu dilakukan tanpa melalui proses persidangan di pengadilan.
Dulu, pengadilan pusat Israel membuat aturan untuk menangkap warga Palestina yang memasuki kota Jerusalem, tapi untuk peraturan pengusiran, ini adalah pertama kalinya dilakukan oleh tentara Israel.
Sejauh ini, perkumpulan tawanan telah mengeluarkan surat keberatan kepada pemerintah Israel tapi pengacara mereka dilarang melihat bukti yang ditunjukkan oleh rezim Israel karena bukti tersebut dianggap “rahasia” oleh dinas keamanan Israel.
Mereka yang diusir adalah penduduk Jerusalem dan pemegang kartu identitas yang dikeluarkan oleh pemerintah Jerusalem dengan warna Biru. Masih belum jelas apakah tanda pengenal tersebut akan dicabut setelah pengusiran?
Pada Bulan Desember, Gulf News melaporkan bahwa secara sistematis Israel berencana untuk memindahkan penduduk Palestina yang tinggal di Jerusalem dan menghapus Suku Arab dari wilayah tersebut.
Warga Palestina menuduh Israel terus berusaha mengubah fakta di lapangan hingga Jerusalem sepenuhnya dihuni oleh warga Yahudi, dengan menghapus semua peninggalan Palestina dan tempat bersejarah milik warga Muslim.
Bentrokan yang terjadi beberapa bulan terakhir antara tentara Israel dan warga Palestina yang mengakibatkan meninggalnya ratusan warga Palestina berawal ketika penduduk Yahudi menyerang Al Haram Asy Syarif.
Di bawah perjanjian status quo, Yahudi diperbolehkan untuk mengunjungi tempat suci umat Muslim, yang mereka yakini dibangun di Al Haram Asy Syarif (Tanah Suci), meski bukan untuk melakukan ritual keagamaan. (Lutfi/Yudhi)
*Sumber : www.gulfnews.com