Berita
Hidup Sehat Dengan Berzikir
Dalam kutipan Doa Kumail atau doa Nabi Khidir as. disebutkan, “Yaa manismuhu dawa’ wa zikruhu syifa’ wa tha’atuhu ghina (Wahai yang nama-Nya adalah obat, dan mengingat-Nya adalah kesembuhan, dan taat kepada-Nya adalah kekayaan).”
Doa tersebut menegaskan bagi hamba yang beriman, bahwa zikir atau mengingat Allah SWT memiliki dampak terhadap kesehatan kita. Tentu dengan zikir yang sebenar-benarnya zikir! Zikir yang merasuk dalam hati, bukan sekadar dari mulut saja.
Di dalam Alquran pun dijelaskan, “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat ) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS Ar-Ra’du: 28).
Apa hubungan ketenteraman dengan kesehatan? Ketenteraman bisa bermakna ketenangan hati dan pikiran. Banyak peneliti yang telah membuktikan, orang yang memiliki ketenangan hati dan pikiran, tubuhnya akan cenderung lebih sehat.
Orang yang senantiasa mendapat ketenteraman karena mengingat-Nya, tidak akan dikejar-kejar rasa takut. Ia tidak akan takut miskin, tidak takut kelaparan, tidak takut kehilangan pekerjaan dan sebagainya, karena di dalam hatinya selalu ada sumber pemberi dan pemiliki segalanya yaitu Allah SWT.
Sebaliknya, lawan dari tenteram adalah kegelisahan, cemas, ketakutan, rasa was-was dan kekhawatiran. Banyak peneliti di bidang kesehatan telah membuktikan betapa sifat-sifat negatif ini akan mengundang banyak penyakit. Rasa cemas atau khawatir berlebihan misalnya, akan berdampak pada risiko terkena penyakit jantung, gangguan pencernaan serta lambung.
Orang yang mengabaikan zikir (mengingat Allah) hidupnya akan diliputi rasa cemas, gelisah, dan khawatir berlebihan: takut tidak lulus sekolah karena dalam hatinya tidak mengingat Sang Pemilik Ilmu; takut miskin dan tidak mendapat pekerjaaan karena dalam hatinya tidak mengingat Maha Pemberi Rezeki; takut tidak bisa bayar hutang karena lupa pada Sang Mahakaya; takut barangnya dicuri karena merasa memiliki dan lupa pada Pemilik sebenarnya.
Selain itu, tentu banyak faktor lain yang menentukan sehat atau tidaknya tubuh manusia. Ada faktor makanan, cuaca dan sebagainya. Namun setidaknya, hal-hal di atas dapat menjadi gambaran –meski hanya sekilas- bagi kita untuk lebih mawas diri dalam memperhatikan kesehatan dengan selalu mengingat Allah, Yang Maha Penyembuh dan Pemberi Kesehatan. (Malik/Yudhi)