Akhlak
Tersisih
Apakah Anda pernah merasa tersisih? Terabaikan? Tergusur? Terpinggirkan? Apakah Anda pernah merasa sudah banyak berbuat, berkarya dan berjasa tapi tak ada penghargaan? Bahkan, apakah Anda pernah merasa kebanyakan orang meninggalkan Anda, mengabaikan dan meremehkan Anda? Mungkin malah banyak yang mencaci-maki Anda setelah semua energi Anda terkuras untuk kebaikan dan karya yang gemilang? Apakah memang benar kebaikan dan para pelakunya bisa tersisih?
Jawabannya: Tidak akan! Adalah salah jika kita berpendapat demikian. Mengapa? Sistem keadilan Ilahi takkan lalai. Ia akan merekam dan mencatat lalu memelihara sebab-sebab atau benih-benih yang telah Anda semai sampai semuanya berbuah. Inilah satu-satunya kepastian yang harus selalu Anda pegang. Selebihnya hanya catatan kaki untuk bekerjanya prinsip di atas.
Tapi persoalannya bagi manusia yang punya waktu terbatas adalah kapan tibanya masa panen itu. Inilah masalah yang memang sering mengecoh. Banyak yang mengira bahwa waktu yang ada terbatas, sempit dan karenanya perlu hasil yang cepat. Namun pikiran itu keliru. Karena para malaikat pencatat amal dan pemelihara catatan itu tidak terkendala soal waktu. Mereka akan hidup meski jasad para pelaku amal telah dikebumikan. Dan Allah yang menugasi mereka juga pastinya bersifat kekal abadi.
Maka itu, para pelaku kebaikan wajib menyadari bahwa waktu tak perlu menjadi kendala untuk beramal baik. Hasil-hasil amal yang telah Anda lakukan juga tidak perlu membuat Anda risau. Meski seolah belum ada perubahan tapi perubahan itu pasti terjadi; meski benih tumbuh pelan tapi ia pasti akan tumbuh. Apalagi tidak ada yang mengetahui rincian catatan di Lauh Mahfuz. Tak ada yang bisa terlalu bangga dengan hasil-hasil atau terlalu putus asa.
Pada hakikatnya, Anda dan kita semua hanya dituntut berusaha dan bukan memikirkan hasil. Hasil adalah urusan Sang Pencipta, karena Dia yang meminta kita beramal. Yang penting adalah memastikan kita telah berbuat yang terbaik, di jalan yang lurus dan diawali dengan niat yang tulus
Selamat bekerja dan beramal. Dan pastikan dalam diri Anda tak ada waktu yang bisa mengkhianati hasil-hasil amal, karena semuanya telah dicatat dan disimpan oleh Sang Maha Pemelihara. (Abu Jawad/Yudhi)