Berita
Palestina Melawan Dengan Cinta dan Seni
Sebagai satu-satunya bangsa di dunia yang hingga hari ini belum mengenyam kemerdekaan, Palestina terus melawan dan memperjuangkan kemerdekaannya. Namun perlawanan tak harus dengan senjata. Dengan seni dan budaya pun, Palestina melawan dan berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai bangsa berperadaban.
Hal inilah yang menjadi spirit pagelaran budaya Palestina dalam Asayel Folklore Truoupe di Balai Sarbini, Jakarta, Selasa (15/12) lalu.
Dalam pembukaannya, Duta Besar Palestina Fariz Mehdawi menyatakan rasa terimakasihnya kepada penyelenggara acara ini, yang menyuarakan suara rakyat Palestina yang masih terjajah.
“Kami rakyat Palestina masih berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan. Tidak seperti Indonesia yang sudah merdeka,” ujar Mehdawi. “Kami masih terpenjara dan ditindas, tak bisa keluar dengan bebas dari rumah-rumah kami.”
Iyad Aameen Madani, Sekjen OKI yang juga hadir dalam acara ini dalam sambutannya juga mengeluhkan betapa tertindasnya rakyat Palestina hingga saat ini. Bersama dengan Fariz Mehdawi dan Dr. Riyadh Malik, mereka memamerkan buku yang berisi catatan sejarah Yerusalem zaman dahulu yang menunjukkan harmonisnya dan kayanya peradaban Palestina sebelum dijajah Zionis Israel.
Dr. Riyadh Malik menyebutkan pagelaran seni ini ditujukan untuk menyiarkan kepada dunia, bahwa Palestina adalah bangsa yang memiliki peradaban dan budaya tinggi. Palestina bukan sekadar cerita soal peluru dan darah, tapi juga di dalamnya ada peradaban, seni dan cinta.
“Kita ingin menunjukkan sisi lain Palestina yang kurang diekspos,” ujar Riyadh. “Bahwa Palestina memiliki peradaban, memiliki kehidupan yang sarat cinta. Dan kita melawan dengan musik, dengan tarian dengan seni.”
Wamenlu Indonesia, Abdurrahman Mohammad Fachir menyatakan posisi Indonesia sejak dulu, sesuai dengan UUD Negara, akan selau membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
“Indonesia berhutang pada Palestina. Dan kita akan terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina hingga merdeka,” pungkas Fachir.
Hadir juga dalam acara ini ketua Majelis Ulama Indonesia Din Syamsyuddin bersama beberapa tokoh lain untuk menunjukkan dukungan atas kemerdekaan Palestina. (Muhammad/Yudhi)