Berita
Shamsi Ali: Beragama Itu Membangun Perdamaian
Substansi agama adalah perdamaian dan kasih-sayang. Namun banyak konflik mengatasnamakan agama yang membuat agama tertuduh sebagai penyebab konflik.
Hal ini ditegaskan oleh Imam Islamic Centre New York dan Direktur Jamaica Muslim Centre, Muhammad Shamsi Ali dalam dialog bertema “Membumikan Pesan Perdamaian Agama & Kepercayaan” di Jakarta, Sabtu (12/12).
“Semua agama itu substansinya satu dan sama, mengajarkan kedamaian. Konflik agama tak akan terjadi kalau manusia paham substansi agama,” ujar Shamsi Ali.
“Yang bikin konflik adalah kesalahpahaman dalam beragama. Padahal penyebabnya bukan agama, tapi hawa nafsu kita, afiliasi kita,” tandas Shamsi.
“Makanya makin banyak beragama, orang makin egoistik, makin arogan, makin sombong. Makin nampak paradoks. Karena yang disembah adalah hawa nafsu dan afiliasinya, bukan Tuhan.”
Hentikan Politisasi Agama.
Menurut Shamsi, salah satu penyebab utama lahirnya konflik-konflik agama adalah kecenderungan mempolitisasi agama demi kepentingan politik pragmatis.
“Saya menemukan ada kecenderungan agama dipolitisir. Ada virus thirst of power yang akut. Seperti isu Sunni-Syiah itu kan lebih didorong soal politik. Di Timur Tengah dan di Indonesia sama saja,” ujar Shamsi.
“Misal ketika saya kritik Saudi, tiba-tiba saya dituduh Syiah. Seolah kalau kritik Saudi itu bela Iran. Jadi susah karena dipolitisir seperti ini,” keluh Shamsi.
Shamsi juga mengeluhkan ketidakadilan media dalam memotret Islam, yang hanya memberitakan berita-berita negatif tentang Islam, padahal faktanya mayoritas Islam itu baik, moderat dan ramah.
Sementara KH Maman Imanulhaq, anggota DPR RI yang juga menjadi narasumber mendorong semua kalangan moderat untuk tidak terus diam dan menjadi silent majority.
“Saya tahu benar bagaimana Wahabi bikin akun-akun robot itu untuk hancurkan image agama Islam yang rahmatan lil alamin. Seolah-olah agama Islam itu yang keras itu, yang anti sejarah, yang gak menghargai wanita, dan seterusnya itu.”
“Kita terlalu banyak diam. Kita harus banyak bicara. Tuliskan pandanagan-pandangan moderat ini lewat banyak media,” pesan Maman. (Muhammad/Yudhi)