Berita
Mengutuk Serangan Militer Nigeria terhadap Warga Muslim Syiah
Pada Ahad, 13 Desember 2015, militer Nigeria menyerang secara membabi buta Husainiyah Baqiyatullah, pusat keagamaan warga Muslim Syiah di Zaria, Nigeria, yang sekaligus kediaman ulama Syaikh Ibrahim Zakzaky. Serangan yang telah menewaskan puluhan orang itu dilakukan secara sewenang-wenang dan tanpa sebab. Klaim pihak militer bahwa Warga Muslim Syiah menyetop konvoi seorang petinggi militer sama sekali tidak terbukti, apalagi warga Muslim Syiah yang tidak bersenjata telah membantah tegas tuduhan tersebut.
Serangan militer Nigeria atas komunitas Muslim Syiah bukan pertama kalinya terjadi. Rezim Abuja secara konstan mempersekusi warga Muslim Syiah yang dipimpin oleh Syaikh Ibrahim Zakzaky. Setahun lalu, militer Nigeria menembaki warga Muslim Syiah yang sedang menyuarakan dukungan bagi rakyat Palestina dalam peringatan Hari Internasional al-Quds. Sekitar 40 warga dilaporkan tewas akibat penembakan brutal tersebut, termasuk tiga putra Syaikh Zakzaky.
Atas dasar kejadian itu, Ormas Islam Ahlul Bait Indonesia (ABI) memberikan beberapa pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Mengutuk serangan brutal itu dan mendesak pemerintah Nigeria melalui perwakilannya di Jakarta untuk segera menyetopnya. Kami juga menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dunia Internasional untuk mendesak pemerintah Nigeria menghentikan segala bentuk persekusi terhadap warga Muslim Syiah.
2. Menolak segala bentuk persekusi terhadap minoritas di Nigeria, terutama yang kritis terhadap pemerintah. Perlu diketahui bahwa Syaikh Zakzaky adalah pemimpin komunitas Muslim Syiah di Zaria, kota terbesar di negara bagian Kaduna, Nigeria utara. Selama puluhan tahun Syaikh Zakzaky mengkritik keras praktik korupsi pemerintahan Nigeria, termasuk kerja sama Abuja dengan Israel dan dugaan hubungan gelap antara militer negara itu dengan kelompok teroris Boko Haram.
3. Menyeru seluruh umat Islam bersatu padu dan menolak provokasi sektarian, karena pada akhirnya adu-domba itu hanyalah taktik keji sekelompok elit yang hendak menggasak kekayaan suatu bangsa dan melumpuhkan elemen-elemen kritis di tengah masyarakat tersebut.
4. Mendesak Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Jokowi agar segera bergerak menghentikan pembantaian tersebut melalui aksi diplomatik yang nyata di PBB sekaligus melayangkan protes atas aksi tidak demokratis militer Nigeria tersebut.
5. Mendesak Dewan Keamanan PBB melakukan langkah-langkah cepat penghentian serangan brutal tersebut.
Jakarta, 14 Desember 2015
Departemen Humas DPP Ahlul Bait Indonesia