Berita
Persatuan Bukan Penyatuan
Telah begitu banyak sejarah masa lalu yang disimpangkan dan didistorsi, sehingga kebenaran peristiwa sejarah itu sendiri menimbulkan tanda tanya besar di kalangan manusia pada masa-masa berikutnya. Hal ini juga terjadi pada dua peristiwa bersejarah dalam Islam; Asyura dan Arbain, yang disalah artikan sebagai sejarah pemberontakan Imam Husein as terhadap Muawiyah demi perebutan kekuasaan.
Dalam memahami Arbain, sebagai manusia kita seharusnya mampu membuka pemikiran dan mampu menerima perbedaan. Karena hakikat dari penciptaan sendiri adalah keberagaman. Allah SWT tidak pernah menciptakan sesuatu yang sama, lalu kenapa manusia ingin memaketkan pemahaman atau tipe ke dalam sesuatu yang sama? Bukankah ini sama saja menentang fitrah penciptaan?
Manusia pada masa sekarang selalu menyalah artikan “persatuan” dengan “penyatuan.” Padahal persatuan berbeda dengan penyatuan.
Dalam Islam, persatuan bukanlah penyatuan mazhab atau agama, persatuan adalah karena kita memilki tujuan Islami yang sama yaitu mengarah kepada-Nya. Agama adalah sebanyak kepala manusia, karena meskipun sama-sama Islam tapi setiap manusia memilki pemikiran dan pandangan tentang Islam secara berbeda-beda.
Hal-hal itulah yang disampaikan dalam tausiyah di gedung aula STAI Madinatul Ilmi Depok, Kamis (3/11) pukul 20.30-22.00 WIB oleh Ustaz Muhammad Jawad, salah satu dosen di STAIMI.
Dalam kajian tersebut juga disampaikan apa itu makna Karbala.
“Karbala adalah aksi, yaitu aksi menegakkan agama Rasulullah saw. Karbala adalah pesan, yaitu penyampaian pesan kebenaran. Karbala adalah Zainab yang mewakili perjuangan pesan Al Husein. Karbala adalah Ali Zainal Abidin yang adalah hujjah Rasulullah saw. Karbala adalah persatuan,” urai Ustaz Jawad seraya menegaskan bahwa Arbain adalah momen peringatan atas epos heroik, kepahlawan, dan semangat untuk mengedepankan kepentingan orang lain.
“Karena itu marilah kita tanamkan makna dalam diri masing-masing sehingga kita mampu memahami kehidupan. Jadilah manusia yang memilih persatuan bukan penyatuan. Sementara mereka yang terus berupaya memecah-belah persatuan di tengah kaum Muslimin, maka mereka tak lain adalah agen-agen Zionis yang ingin menghancurkan Islam,” pungkasnya. (Rahma/Yudhi)